Tak peduli seberapa jauh kamu berjalan ke arah yang salah, selalu ada kesempatan untuk berbalik arah menuju jalan yang benar.
🍂
🍂
🍂
Setelah Ranuca dan Retalyo sama-sama berbicara pada kedua orangtua mereka bahwa keduanya sudah sepakat untuk menyetujui rencana pernikahan ini.
Dari kedua keluarga besar langsung menyambut kabar gembira itu dengan melangsungkan acara engagement seminggu kemudian walaupun secara tertutup sekaligus untuk menentukan tanggal baik pernikahan bagi keduanya yang akan digelar di akhir bulan Oktober ini.
Retalyo benar-benar tidak menyangka bahwa pernikahan akan disetujui seperti apa yang di inginkan Ranuca yaitu dalam jangka waktu tiga minggu ke depan setelah acara malam tunangan. Jadi segala urusan mengenai serba-serbi acara pernikahan mendadak itu, Retalyo percayakan saja langsung pada sang Bunda dan Mami Ranuca di bantu juga oleh Kakak pertama Ranuca, Adik Retalyo, Kakak iparnya dan juga para sahabatnya .
Agnesia dan Olivia bahkan kompak menyewa Wedding Organizer yang terbaik, menyewa gedung untuk acara resepsi, pemilihan baju pengantin dan souvernir. Dan Retalyo hanya memberi satu pesan pada Bundanya, disaat acara pernikahannya nanti, ia tidak ingin menggunakan kebaya karena merasa tidak pede dan ia juga ingin di make up seadanya dan itu di setujui oleh Bundanya.
"Teh, jangan lupa lusa kamu sama Nuca ada jadwal foto prewed di Kawah Putih ya. Kamu udah kasih tau dia juga kan?" Bunda mengingatkan lagi, padahal daritadi pertanyaan itu terus berulang ditanyakan.
"Iya Bun, aku udah kasih tau Ranuca, tapi sampai sekarang belum ada balasan dia kayaknya masih sibuk ngampus."
"Yaudah sabar dulu aja nanti juga di balas kok. Oh iya kamu juga jangan lupa bilang sama Tira untuk H-10 pernikahan kamu harus mulai cuti kerja."
Retalyo mengangguk dengan malas. Lalu beralih pada dua sosok perempuan yaitu Nethalya dan kakak iparnya, Anggita yang baru saja pulang setelah disuruh Bunda mengantarkan pilihan dari berbagai jenis undangan tadi. Dan rencananya undangan itu akan siap dan sudah mulai disebar H-7.
"Bun, tadi disana kata pegawainya bilang. Pilihan undangannya ga salah pilih, memang cocok untuk Teh Reta sama A Nuca yang sukanya simple." Nethalya menyampaikan apa yang tadi ia dengar saat disana.
"Kok kamu malah bilang ke Bunda, harusnya bilang Teteh dong Neth, orang teteh sendiri yang pilih undangannya tadi." Retalyo jadi protes tak setuju.
"Lah jadi undangan tadi pilihan Teteh? Pantes biasa aja." Nethalya batal menyampaikan pujian tadi, karena ingin mengerjai Retalyo yang belakangan ini sudah jarang marah-marah padanya.
"NETHAA"
Anggita yang sedang berada di dekat Retalyo sontak menutup telinganya, suara adik iparnya memang luar biasa kalau sedang dalam mode singa betina. "Punya adik ipar toa amat sih suaranya. Udah mau nikah juga masih aja sering marah dan galak."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DUA KUTUB
RomansAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...