3.9 | Mistake :(

265 37 35
                                    

Menghindari mungkin seperti berhenti menyakiti, tapi tanpa sadar kita sedang menyakiti diri sendiri.

🍂🍂🍂

🔞

Suara dentuman musik dengan lampu kerlap kerlip mengisi tempat remang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara dentuman musik dengan lampu kerlap kerlip mengisi tempat remang itu. Club malam. Ranuca tidak ingat kapan berada di tempat ini karena benar kata Haris ia sudah lama tak pergi seperti ini.

"Wiskey satu." Pesan Samdera pada bartender lalu melirik kea rah Haris ,"Lo mau apa, Ris?" Tanya Samudera sedudukmya mereka di meja bar.

"Vodka aelah."

Ranuca baru saja ikut duduk ditanyai Samudera dengan hal yang sama, ia hanya menggelengkan kepala. Ia berusaha untuk tetap waras mala mini walaupun rasanya ia ingin sesuatu yang dapat meringankan kepalanya.

"Lo kesini buat have fun kan Boss, udahlah jangan banyak ngelamun terus. Minum dikit ga akan bikin lo kobam kok."

"Bacot Ris, mending minum aja sih lo."

"Gue cari mangsa dulu." Pamit Samudera pada Abangnya dan Haris.

"Heh monyet! Awas aja lo kalau ngamar! Gue bilang Mami." Ancam Ranuca dengan tatapan tajamnya.

"Kagak Nyet, gue kan udah tobat. Gue cuma mau main doang elah."

Haris menatap punggung Samudera yang menghilang diantara banyaknya manusia di lantai dansa lalu ia berkomentar.

"Gimana mau di hargai cewek, dia aja masih mainin cewek sana sini dan ga pernah becus cari yang bener. Dan kemarin sekalinya pengen bener malah suka sama Kakak iparnya."

"Lo juga ngaca bego. Katanya sayang Chiva tapi sampai sekarang hubungan lo masih aja friend zone."

"Jangan salah, dari teman bisa menikah. Lo aja dari musuh bisa jadi nikah kan. Semua ga ada yang tau gimana takdir."

"Heran gue Ris sama lo, kalau kobam suka jadi bijak."

Haris terkekeh kecil menanggapinya, "Lo udah telepon istri lo? Dimana dia sekarang?"

Ranuca menggeleng kepalanya memang setelah kepergian Retalyo tadi ia tidak lagi menghubungi untuk sekedar bertanya dimana.

"Kenapa? Bukannya lo udah jadi mode bucin to the bone sama Neng Reta kok malah lo anggurin. Apalagi lo bilang dia malah milih obatin Riski dibanding lo."

"Gue cuma ngasih dia ruang, Ris. Gue gamau terlalu protektif dan bikin dia malah makin kecewa sama gue dan lebih jauh dari ini."

🍂🍂🍂

Retalyo meminum lagi minuman yang membuat tenggorakannnya panas itu namun memberikan efek ringan bagi kepalanya. Sejak Riski membawanya ke tempat ini dan mengenalkan minuman yang katanya bisa menghilangkan beban pikirannya jujur ini sangat manjur.

CINTA DUA KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang