Cinta tanpa candaan, rasanya hampa. Jadi, sesekali atau berkali-kali hiasi hubunganmu dengan lelucon.
🍂
🍂
🍂
Setelah mengudara kurang lebih dua jam setengah. Rombongan Ranuca dan kawan-kawan akhirnya sampai dengan selamat di Bandar Udara Komodo. Mereka masih menunggu masing-masing koper keluar dari bagasi, setelah itu akan memesan taksi online untuk mereka pergi ke Hotel bukan ke Pelabuhan menaiki Phinisi seperti yang diinginkan Retalyo dan Chiva.Jadilah mereka sekarang berada disebuah Hotel, dengan pemandangan yang langsung menghadap pantai. Disana juga terdapat kolam renang jika ada yang tidak ingin berenang di Pantai.
Retalyo dan Ranuca memang sudah dipesankan 1 kamar terpisah dari yang lain, dan teman-temannya itu akan menempati dua kamar yang tadinya sudah di pesan untuk keluarga Maheswa.
"Kita dapet kamar lantai berapa, Nuc?"
"Empat, Ta. Yuk!" Ranuca sudah menarik tangan Retalyo, namun perempuan itu menahan. "Bentar dulu, kasihan yang lain belum ambil kuncinya." kata Retalyo.
"Beda ya yang halal, udah boleh sekamar berdua jadi pengen buru-buru juga nih." Ucap Chiva dengan mukanya yang sedih.
Haris mengangkat alisnya, "Kode minta dihalalin, Va? Ayoo mingdep!"
"Kawin dulu aja sana!" Samudera memanasi dengan bicara seenaknya. Dengan cepat semua menoyor kepala Chiva yang otaknya kotor.
"Lo aja sama sama monyet!" balas Chiva sarkastik
Semua tertawa melihat Samudera meringis.
"Salah mulu perasaan.""Kita selantai ga, Tir?" tanya Retalyo pada Tirani yang sudah membawa kunci kamar ditangannya.
"Nggak lah Ta! Ga boleh. Pokoknya nikmati waktu honeymoon kalian berdua aja. Tante Agnesia kan emang sengaja ga kasih kita dilantai yang sama biar ga ada yang ganggu kalian."
"Tapi ga seru Vaa, eh tapi nanti aku main deh ke kamar kalian ya girlss, pokoknya kalau mau jalan jangan lupa ajak dulu."
"Nah kan udah mulai bawel lagi nih anak..." Chiva menepuk bahu Retalyo, ia merasa senang Retalyo kembali pada kebiasaannya itu.
"Diem mulu Tirr. Serius sariawan? Sam bilang tadi." Chiva menoel bahu Tirani yang diam sembari menekuk wajahnya.
"Capek gue Vaa, dipesawat tadi ga tidur."
"Lah suruh siapa coba?"
"Ga ada yang nyuruh sii, ya tapi kan parno kalau tidur disebelah Samudera."
"Apaan bawa-bawa nama gue, heh!" Samudera mendengar dua perempuan ini membicarakan dirinya.
"Geer!" sentak Tirani sebal langsung menarik tangan Chiva menuju lantai dua dimana kamar mereka berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DUA KUTUB
RomanceAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...