Berusaha beranjak dari kubangan masa lalu dan menepi dari semua tentangnya, selamat tinggal kenangan.
🍂
🍂
🍂
Baru saja Ranuca masuk ke kamar setelah perjalanan melelahkan dari Bandung tadi. Tiba-tiba Samudera nyelenong masuk dan ikut melompat ke atas kasur. Memang manusia satu ini kalau masuk kamar orang ga pakai ketuk pintu dulu.
"Dih, ngapain lo kampret? Dateng-dateng terus ikut tiduran. Kamar lo kan ada, apa gunanya coba?" Gerutu Ranuca dengan kesal.
Samudera hanya menyengir, "Hehe. Maapin gue Bang, jangan ngambek mulu lo ah. Ntar gue beliin permen deh ya, kita baikan." katanya sambil cengengesan.
Apa katanya? Permen? Dikira Ranuca anak bocah kali. Tangan Ranuca melempar bantal yang ada didekatnya. Tepat bantal itu mendarat di wajah Samudera.
"Sialan! Lo kalau ada maunya baru bilang Abang. Dasar adik laknat."
_______________________________________
Haris Gradeo
Bro, ke markas ga?
_______________________________________
Tiba-tiba ponselnya bergetar, setelah membaca itu pesan dari sohibnya Haris. Ia hanya membaca tanpa niat langsung menjawabnya. Entahlah, Ranuca rasanya malas malam ini untuk kemana-mana. Ia ingin beristirahat benar-benar di rumah saja, di dalam kamar.
_______________________________________
Haris Gradeo
| Bro, ke markas ga malam ini?
| Anjir dibaca doang, chat gue bukan koran
Ribet amat kek cewek |
Kagak Ris, lo aja sama anak-anak. Besok dah gue kesananya |
|Nah gitu kek bos di jawab!
|Jgn sibuk teros lo. Mentang mentang mau kawin, dunia lo berubah drastis karena neng Reta, gue jadi ditinggalin
SENGKLEK, dimana-mana nikah dulu terus kawin, baru tuh bener |
| Santuyy kali boss, ga sabar ya..
HAHAHA CANDA WKWK
_______________________________________
"Lo ngapain dih langsung masuk kamar balik dari Bandung, Nuc? Tumben kagak kabur buat balapan atau ke markas sama si Haris." Tanya Samudera setelah melihat Ranuca tidak lagi fokus pada ponselnya.
"Lo gausah banyak bacot lah Sam. Gue lagi capek."
Samudera mengangguk tanda mengerti, "Eh bentaran deh. Gue mau ngobrol sama lo dulu." Kata Samudera mengubah mimik wajahnya jadi serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DUA KUTUB
RomanceAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...