Take a deep breath; it's just a bad day, not a bad life.
🍂
🍂
🍂
Tengah malam ini Retalyo merasa perutnya mendadak lapar, karena sedari siang ia mengunci dirinya di dalam kamar. Ia berjalan ke arah kulkas mencari snack untuk mengganjal tapi di dalam hanya ada bahan-bahan masakan saja.
"Ck, isi kulkas kenapa jadi gini sih. Biasa juga makanan instan semua."
Retalyo beralih mencari di tempat lain, dan ia menemukan sekantung plastik belanjaan di meja makan. Pasti Ranuca baru saja berbelanja, ia jadi sedikit menengok pada isinya dan menemukan ada satu cup mie instan.
"Gue makan aja kali ya. Laper banget." Retalyo akhirnya mengambil dan memasaknya dengan air panas dari dispenser.
Tiga menit berlalu, di tengah gerakannya mengaduk mie yang sudah matang, ia mendengar suara pintu terbuka dan mendapati Ranuca keluar dari kamar dengan pakaian yang masih sama seperti tadi siang.
Ranuca tersenyum melihat ke arah Retalyo, "Dugaan aku ga salah ternyata, kamu pasti keluar karena laper?"
Tak ada jawaban dari Retalyo sampai Ranuca duduk di sofa dan mulai menyalakan TV.
"Sorry kalau gue jadi masak mie cup punya lo. Kalau lo keberatan gue bisa bagi 2." tawarnya yang mau tidak mau duduk di sebelah Ranuca.
"Gapapa, kamu makan aja sendiri." Ranuca masih fokus mencari tayangan bola. Malam ini klub kesukaannya akan bertanding. Dan Retalyo makan tanpa bicara lagi.
"Malam ini liverpool main kan, Ta?" Ranuca bertanya tiba-tiba membuat Retalyo tersedak karena kaget.
Ranuca berlari ke arah dapur dan membawa segelas air putih untuk istrinya itu.
"Makanya pelan-pelan. Ga akan ada yang minta kok."
Setelah meredakan tenggorokannya dengan meminum setengah gelas air tangannya refleks memukul bahu Ranuca. "Gara-gara lo nanya random, bego!"
Ranuca terkekeh saja, "Ya emang kenapa kalau random?"
"Ya aneh aja, lo bilang—"
"Klub bola kesukaan kita kebetulan sama. Nonton bareng yuk, malam ini."
"Ogah! Bodo amat mereka tanding malam ini. Intinya gue gamau nonton kalau bareng lo."
Retalyo memutuskan untuk pergi ke dalam kamarnya lagi membawa serta mie cup milik Ranuca. Walaupun ia sempat ingin berdamai tapi jiwa bar-barnya selalu tersulut begitu dekat dengan laki-laki itu.
🍂🍂🍂
Pagi ini Retalyo mulai beraktivitas kembali di kantor cabang Maheswa Group. Ia sudah siap dan rapi dengan stelan pakaiannya untuk berangkat. Ketika ia membuka pintu kamar suasana Apartemen masih terlihat sepi seperti hanya ada dirinya sendiri. Soal adiknya Nethalya memang tidak pulang karena masih di Bandung dan ia hanya berdua saja bersama Ranuca disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DUA KUTUB
RomanceAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...