8. Terbongkar

344 84 26
                                    

Spam emot 🤡

Jangan lupa vote🌟

Happy reading🔪

***

"Hikss pa..." Vanya terisak didalam pelukan suami nya.

Ia tak menyangka hal seperti itu terjadi pada putri nya, wanita itu sangat amat terkejut saat dokter tadi mengatakan bahwa anak perempuan nya sedang berbadan dua dan kemungkinan gadis itu mencoba melakukan bunuh diri.

Sedangkan, Abi hanya menenangkan istri nya yang terus menangis. Didalam hati nya terbesit kemarahan yang mendalam.

Mereka pun memilih kembali keruangan inap putri nya.

" Gimana ma, pa?" tanya Rafa saat sepasang suami istri itu masuk ke dalam nya, namun mereka tak menjawab.

"Papa keluar dulu," ucap nya lalu melenggang pergi.

***

Dua jam yang lalu Mala sudah terbangun dari tidur nya. Kini jantung nya berdetak lebih cepat dari biasa nya saat kedua orang tuanya menatap nya tajam. Rafa tidak ada disini, ia pulang untuk berganti pakaian.

"Siapa ayah nya?" Pertanyaan yang terlontar dari bibir Abi membuat gadis itu panas dingin.

Deg!

Sudah ia duga orang tua nya sudah mengetahui hal itu dari dokter yang memeriksanya.

"Siapa ayah nya?" tanya Abi lagi.

"Jawab!" sela Vanya dengan nada tegas.

Gadis itu menggeleng seketika air mata nya luruh. "Maaf." tak ada kata selain maaf yang ingin ia lontar kan.

"Papa tanya siapa ayah nya?!" pria paruh baya itu menaikkan satu oktaf nada nya.

Karena tidak ada jawaban dari putri nya, Abi tersulut emosi.

Plakkk.....

"Pa..."

Sebuah tamparan mulus mendarat dipipi Mala sampai membuat nya memerah. Gadis itu hanya menangis, ia tau resiko jika orang tua nya kecewa. Sifat keras sang papa tidak terlihat karena tertutup sifat humoris.

Sedangkan Vanya menatap putri nya dengan kecewa. " Mama kecewa kak!" ucap nya lalu melenggang pergi.

"MAMA PAPA KIRA AKU YANG MAU KAYA GINI?! AKU GAK MAU PA MA! AKU SENDIRI JIJIK! TAPI AKU HARUS APA? INI TAKDIR! KALO AKU BISA NENTUIN TAKDIR SENDIRI, A-aku milih buat gak hidup!" gadis itu meluapkan seluruh emosi nya dengan berteriak.

Plakkk....

Satu tamparan kembali mendarat dipipi yang sama pelaku nya pun sama yaitu papa nya.

"MANGKANYA KAMU MAU BUNUH DIRI IYA?" sentak papa nya. Ia sendiri bingung dengan jalan pikiran putri nya satu ini.

"IYA. KENAPA?"

Abi menatap tajam ke arah putri nya dan berucap, "Jangan anggap saya orang tua kamu lagi! Saya tidak mempunyai anak kotor seperti mu, kembali ke rumah dan kemasi semua barang-barang mu." Setelah mengatakan itu Abi melangkah pergi.

Perkataan ayah nya membuat tangis gadis itu pecah, sakit sekali rasa nya dibuang seperti sampah apalagi oleh orang tua nya sendiri. Ia membanting semua benda yang ada di meja narkas nya sambil menjambak rambut nya dengan kuat.

Hal seperti inilah yang menyakitkan disaat ia butuh support dari orang terdekat tidak ada sosok-sosok itu.

***

Married With CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang