Married With Cousin

33. Selesai

Lupa aku lupa, buat update ceritaaaaaaa🤕😣🙏🏻

Ini bab terakhir gays

setelah ini Married With Cousin bener-bener udah selesai alias tamat😣

Terimakasih atas seluruh dukungan kalian🌷

Terimakasih sudah membaca sampai sini💗

Ily dari author😍😣

***

"Hah?"

Kaza menoleh sekilas. Ia mengejap pelan, mencoba memahami apa yang baru saja El lontarkan.

El mendengkus kesal, lalu beranjak dari tempat duduk nya untuk mengajak orang tua nya pulang.

Kaza yang melihat pun kembali terheran heran oleh sifat El yang sangat aneh.

"Orang gila," gumam nya pelan. Kemudian menyusul El.

***

"Kak?"

Seorang wanita yang berdiri sendiri di atas balkon kamar nya itu menoleh, suara yang tentu tidak asing di telinga nya.

"Lo baik-baik aja kan?" Tanya Rafa.

Mala menghela nafas dan menggeleng pelan. Air mata dipelupuk sudah seperti ingin tumpah saat ini juga.

Rafa memeluk kakak nya dengan posisi berdiri. Ia menepuk pundak kakak nya dengan halus, seperti memberikan ketenangan.

"Gue benci sama lo kak. Gue benci sama lo yang suka pura-pura kaya gini," kata Rafa dengan emosi yang bercampur aduk.

"Gue harus apa, Raf? Gue harus apa?" Ujar Mala dalam tangis nya.

"Itu udah jadi keputusan lo, dan lo harus siap buat nerima konsekuensi nya. Ya kan? Kemaren lo bilang gitu."

"Lagian gue gak akan rela lepasin lo buat cowok itu. Cowok yang udah rusak lo kak."

Kilatan amarah terlihat di mata Rafa yang semakin menajam. "Dia udah rebut kebahagian dalam hidup lo. Dan gue, gak akan biarin dia masuk ke hidupan lo lagi. Gak akan," cecar Rafa tegas.

Ia tak akan main-main lagi tentang kakak nya. Kakak yang kebahagian nya telah terenggut secara paksa oleh takdir pedih, dan kematian yang pernah hampir terjadi.

"Rela ya kak?"

Mala mengangguki nasihat adik nya. Air matanya bertambah mengucur deras saat melihat Rafa yang kini tumbuh menjadi laki-laki dewasa, walaupun sifat tengil nya tetap melekat.

***

"Ma, mama yakin ini jalan terbaik buat El?"

Bunga yang sedang membantu putra nya itu tersingkap mendengar pertanyaan El. Apakah benar ini jalan terbaik? Jawaban nya iya, Bunga yakin dengan perjodohan ini secara perlahan El akan melupakan masa lalu nya.

Bibir wanita itu membentuk senyuman. "Mama yakin. Sudah, ayo berangkat."

El menghela nafas saat mama nya begitu meyakinkan nya. Ia mengambil nafas sebanyak-banyaknya dan kembali menghembuskan nya secara perlahan.

"EL! AYO!"

Teriakan mama nya membuat jantung nya kini berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia berusaha meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja.