7 bulan kemudian.....
Sejak kejadian Mala menangis dibandara dan Andi dimarahi oleh seorang wanita paruh baya karena mengira ia membuat kekasihnya menangis. Mala, wanita itu dikira kekasih Andi.Sejak saat itu pula Mala tinggal bersama Andi, mereka tidak memiliki hubungan apapun. Andi hanya menganggap Mala sebagai adiknya, begitu pun sebaliknya. Mala hanya menganggap Andi sebagai kakak nya.
Hari ini cukup melelahkan bagi Andi, sejak pagi ia sudah diminta menuruti kemauan adiknya yang sedang hamil muda. Lihat saat malam tiba pun ia masih diminta untuk melakukan berbagai hal aneh, namun andi tetap menurutinya. Karena wanita ini sangat sensitif dan tak jarang mencak-mencak karena marah.
"Udah ya dek, abang capek." Andi sudah terhitung hampir 37 kali mengelilingi rumah atas kemauan Mala.
Mala mendengkus. "3 putaran lagi bang!" ucapnya dengan nada merengek.
"Sumpah ya, gua capek banget!'' eluh Andi. Keringat pria itu menetes membasahi kaus hitam dan juga rambutnya.
Wanita itu memandang Andi dengan kasihan. "Yaudah deh besok lagi," ucapnya.
Andi mengacungkan jempolnya dan memanjatkan puji syukur.
"Tapi besok kelilingnya 100 kali!" seru Mala dengan enteng, santai. Seperti tidak ada beban.
Andi melotot tak percaya, ia pun seketika meluruhkan tubuhnya diteras rumah.
"TIDAK!" teriaknya dengan dramatis.
***
Berbeda dengan El yang dilanda rasa rindu, gelisah, semua bercampur menjadi satu.
Elvalio sudah memberi tau apa yang sebenarnya terjadi, kepada kedua orang tuanya dan juga orang tua Mala. Tentu saja pernyataannya membuat seluruh anggota keluarga nya terkejut, bahkan ia diberi pukulan oleh 3 orang sekaligus. Rafa, papa nya dan Abi.
Sahabatnya pun sudah mengetahuinya, syukur Chandra dan Ardy tidak ikut memukulinya. Mereka pun tak menyangka dekat dengan pria brengsek seperti El, namun bagaimana pun laki-laki itu tetap sahabatnya.
"Kamu dimana Rin?" monolognya sambil menatap foto seorang gadis yang tengah tersenyum, Karina Anvalul Mala.
Laki-laki itu meneteskan air matanya. Keadaannya sekarang seperti tidak terurus, walaupun ia masih tinggal bersama orang tuanya.
Tokk...tokk..tokkk
"El buka pintu nya!" suara wanita paruh baya menyadarkan lamunannya. Ia bangkit lalu membukakan pintu itu dan memeluk mama nya.
Untung saja wanita itu tidak terjatuh, ia hanya sedikit terhuyung dan terkejut. Wanita itu menepuk pelan pundak putranya.
"Papa mu sudah menemukan ibu dari anakmu!" lontaran itu membuat El mematung.
"Ayo temui papa mu!" timpal wanita itu.
***
Pagi ini, El sudah tiba dibandara kota tujuan dengan kedua orang tuanya. Hatinya berbunga-bunga ketika mendengar bahwa orang tuanya berhasil menemukan wanita itu, senyum tipis tak pernah ia pudarkan dari bibirnya.
Sekarang ini mereka akan menuju kekediaman neneknya yang kebetulan dekat dengan rumah yang Mala tinggali.
Setelah beberapa menit ia sampai disebuah rumah minimalis modern yang sangat menyejukkan, bagaimana tidak? dihalaman nya ada berbagai tanaman yang hidup dengan sehat. Pasti tanaman itu milik nenek nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Cousin
Teen Fiction-TAMAT- *** Takdir menghadirkan segelintir kesalahan untuk pembelajaran dan tuhan memberi kebahagiaan hanya untuk beberapa waktu saja. Setelah itu, takdir dan tuhan melepaskan mereka yang terlibat masuk ke dalam jurang kecelakaan menyakitkan Elvalio...