TYPO BETEBARAN
Jangan lupa tekan tombol bintang
(ㆁωㆁ)
***
"Gara-gara lo sih Chan," ujar Ardy sambil melemparkan tatapan tak bersahabat kepada Chandra.
"Lah kenapa gue? Kn ada El sama Azka yang bisa lo salahin, kenapa harus gue?" Jawab sang pemilik nama dengan ketus.
"Ya pokoknya salah lo!"
"Berisik!" sentak Azka kesal. Keduanya pun langsung menutup bibirnya Masing-masing.
Sesudah dari kantin tadi mereka tidak masuk kelas untuk mengikuti pelajaran melainkan mereka menuju rootrof, Mereka membolos lebih tepatnya. Namun tak berselang lama seorang guru killer mendatangi mereka dan ya, alhasil mereka dihukum dibawah terik sinar matahari. Dan kejamnya lagi mereka disuruh berdiri sampai jam pulang.
Nah, kan mampus.
"Ya Allah bisakah kau turunkan hujan untuk mendinginkan tubuhku," celetuk Ardy dengan raut wajah dramatis.
Tiba-tiba saja ada tangan mungil yang menyodorkan kantung plastik berisi air mineral, tanpa melihat siapa orang tersebut. Mereka langsung meminum air itu hingga tak tersisa satu tetes pun.
Gadis itu tersenyum senang sambil menggendong tas milik ke empat temannya itu di lengan kanan kirinya.
Chandra, Ardy, Azka dan El pun ikut tersenyum. "Makasih Mal," ujar mereka bersama-sama.
Ya, benar dia adalah Mala yang repot-repot membelikan mereka minum dan membawakan tas mereka ber empat.
"E-eh sini tas nya, pasti berat ya?" Gadis itu menggeleng. Chandra mengambil alih semua tas itu dan memberikan kepada yang lain.
"Loh, kenapa lo bawain kita tas? Bukan nya jam pulang masih lama?" tanya Ardy sambil menggendong tas nya.
"Kata pak Mahmud tadi, semua guru bakal rapat jadi seluruh siswa dipulangkan lebih cepat dari biasanya." Pernyataan itu membuat mereka menggangguk paham.
Kringg...kringg...kringg....
Silahkan pulang menuju rumahnya masing-masing, hari ini kalian semua dipulangkan lebih awal karena para guru akan mengadakan rapat. Terimakasih.
Bel pulang sudah berbunyi dengan diiringi suara dari pak Mahmud yang memberi informasi.
"Nah kan!"
"Yok balik!"
"Kalian duluan aja!"
"Lah lo?"
"Gue nunggu Rafa aja," ujar gadis tersebut.
"Rafa jam segini belum pulang Mal. Ayo gue anter sekalian mau ketemu sama mak lo," Sahut El lalu menggandeng tangan mungil milik gadis rambut bergelombang itu.
"Gue duluan," imbuhnya sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan tempat.
"Buset enak bener si Mala, berangkat sama Azka pulang sama El mana sama-sama cogan lagi." Celetuk Ardy.
"Iri lo?" tanya Chandra disertai kekehan kecil. Sedangkan, Azka memilih untuk meninggalkan tempat itu.
"WOI, MAU KEMANA LO? TUNGGUIN GUE!" suara yang mirip seperti toak itu keluar dari bibir Ardy yang membuat Chandra yang masih berada disebelah remaja berambut gondrong itu harus menutup telinganya rapat-rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Cousin
Fiksi Remaja-TAMAT- *** Takdir menghadirkan segelintir kesalahan untuk pembelajaran dan tuhan memberi kebahagiaan hanya untuk beberapa waktu saja. Setelah itu, takdir dan tuhan melepaskan mereka yang terlibat masuk ke dalam jurang kecelakaan menyakitkan Elvalio...