"RAFA ANJIM!" umpat El dengan berteriak.
Sedangkan Rafa masih berada diteras dengan pengantar makanan yang ternyata adalah seorang wanita.
"Mba nya manis banget kaya gula," goda Rafa dengan kekehan kecil.
Bukan nya baper, gadis itu malah berekspresi jiji. "Gak peduli gue! Mana uang nya? Buruan ngapa sih! Gue sibuk nih," jawab gadis itu dengan kesal.
"Oke, sangat tidak ramah, bintang satu!" Ancam Rafa sambil membuka ponselnya.
"Eh enak aja lo!" Wajah gadis itu berubah menjadi panik yang membuat Rafa terkekeh.
"Nggak-nggak, nih uang nya! Makasih mba cantik."
"Sama-sama," jawab nya lalu melenggang pergi menaiki motornya dengan kecepatan sedang sambil menggerutu tak jelas.
"Dasar orang gila!" Umpatnya disela grutuan nya.
Rafa kembali masuk kedalam rumah yang dihadiahi tatapan menusuk dari seluruh anggota keluarganya.
"Rafa duduk!" Perintah Abi dengan nada tak ingin dibantah, Rafa mengangguk kecil dan langsung kembali ketempat duduknya sambil membawa kantung plastik putih itu.
"Jadi sebenarnya Elvalio bukan anak kandung saya dan istri saya!" Ungkap Andre lalu menghela nafas panjang.
Semuanya terkejut, kecuali nenek. El mematung, ia tak berkutik sama sekali setelah mendengar itu. Jadi? Selama ini ia hidup dalam kebohongan?
Air mata mama El luruh, ia memang bukan ibu kandung El tetapi ia sangat menyayangi putranya itu. Wanita paruh baya itu melirik El yang masih menatap lurus dengan mata yang menyiratkan kekecewaan.
"Tapi walaupun kamu bukan anak kandung mama, mama tetap sayang sama kamu nak!" Tutur Bunga, istri Andre.
"Mama mu benar! Kami tetap orang tua yang menyayangimu Elvalio!" sahut Andre sambil menepuk pundak putranya itu.
"Ceritain semua ke El pah!" desak El tanpa menatap pria yang ada disampingnya ia mengangguk dan mulai bercerita.
flashback on
"Kamu suka sayang?" tanya seorang pria paruh baya sambil menatap putrinya yang melihat pasar malam didepannya dengan mata berbinar.
"Suka banget! Makasih papa, sayang papa banyak-banyak." Gadis kecil yang berumur sekitar 3 tahunan itu tersenyum bahagia lalu mencium pipi papanya.
"Ekhem! Sayang nya cuma sama papa doang nih?" sela wanita yang baru saja datang dan duduk di samping suaminya.
"Eh ada mama, sayang mama juga dong," jawab gadis kecil yang bernama Elysia tersebut sambil tertawa kecil melihat ekspresi kesal mamanya.
"Yuk masuk!" ajak Andre sambil menggandeng tangan putri kecilnya.
"Papa, mama, aku mau main itu ya? Boleh kan?" pinta Elysia sambil menunjuk rumah balon yang ramai karena banyak anak seusianya yang bermain disana.
Sepasang suami istri itu saling pandang dan mengangguk. "Oke! Papa sama mama nunggu disini ya, jangan nakal!" ucap Bunga memperingati, Elysia berlari sambil mengangguk.
Andre dan Bunga duduk dibangku yang tak jauh dari rumah balon itu, mereka bercengkrama seperti biasa.
"Ma, papa pengen punya anak cowok," ucap Andre sambil menyenderkan kepalanya dipundak sang istri.
Wanita itu tertegun, dilubuk hatinya ia pun ingin memiliki anak lagi tetapi bagaimana bisa? Setelah melahirkan putrinya rahimnya terpaksa diangkat karena ternyata ada sebuah penyakit yang bersarang dan membahayakan jika dibiarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Cousin
Teen Fiction-TAMAT- *** Takdir menghadirkan segelintir kesalahan untuk pembelajaran dan tuhan memberi kebahagiaan hanya untuk beberapa waktu saja. Setelah itu, takdir dan tuhan melepaskan mereka yang terlibat masuk ke dalam jurang kecelakaan menyakitkan Elvalio...