27 bagian dua tujuh

67 2 1
                                    

"baiklah, mari kita jalan-jalan di seputar kota Pamwatan ini Nakmas, sambil melihat-lihat peninggalan sejarah dari masa leluhurmu Gusti Prabhu Airlangga" ajak Bango Samparan

"mari Paman, dengan melihat-lihat peninggalan dari para leluhur semoga kita bisa belajar kebijaksanaan untuk menghadapi masa yang akan datang" jawab Rajasa

Maka kemudian Bango Samparan dan Rajasa berlahan mulai memasuki kota Pamwatan, sebuah kota kecil di wilayah timur yang dahulunya merupakan ibukota kerajaan sebelum berpindah ke Kota Kahuripan di era Raja Airlangga dengan nama kota Wwatan Mas.

Karena sudah lebih dari seratus tahun tidak lagi menjadi ibukota kerajaan, maka kondisi kota Pamwatan memang tidak lagi ramai seperti pada saat menjadi ibukota kerajaan. Bekas keraton Medang kini berubah fungsi menjadi kediaman akuwu Pamwatan. 

Pasar kota Pamwatan juga tidak ramai sebagaimana pasar di kota-kota lain di seantero Jenggala maupun Panjalu seperti di Kota Dahanapura, Kota Ujung Galuh, Kota Tumapel, dan lain-lain.

Alun-alun kota Pamwatan kini juga telah diperkecil tidak sebagaimana kondisi dahulu yang merupakan alun-alun yang sangat luas.

"Meski begitu, penduduk di Pamwatan ini adalah pendukung setia Jenggala, banyak prajurit Jenggala yang berasal dari wilayah Pamwatan ini, yang dididik di sebuah padepokan yang cukup disegani di seantero kerajaan, Padepokan Chandrakapala di lereng Gunung Batok" ujar Bango Samparan

"Lalu apakah sampai sekarang padepokan itu masih berpihak pada kita Paman?" tanya Rajasa

"Tentu saja Nakmas, tapi saat ini kita minta mereka untuk tidak terang-terangan menunjukkan keberpihakan mereka agar pihak Panjalu tidak mengusik mereka, nanti setelah dari Argapura kita mampir ke Chandrakapala" ujar Bango Samparan

"Baik Paman, kemudian ada baiknya juga memang padepokan-padepokan yang berpihak pada kita untuk sementara bersikap seolah-olah telah tunduk pada Panjalu, demi keamanan semuanya" ujar Rajasa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arok, Sang PengguncangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang