19. bagian sembilan belas

211 5 0
                                    

Setelah ketiga orang itu masuk ke dalam rumah, maka Bango Samparan kemudian menceritakan tentang ide untuk membuat Daha menjadi tidak nyaman dengan cara menyuruh para pemuda yang selama ini dilatih oleh para bekas prajurit Jenggala di berbagai desa di seantero Jenggala untuk merampok dan membuat onar di wilayah Daha.

"Jadi seperti itulah ide yang terlontar dari junjungan kita ini Kakang Kebo Gantar, bagaimana menurutmu?" ujar Bango Samparan

"Sebuah ide yang bagus, tapi tentu masih harus dimatangkan lebih lanjut, agar hasilnya bisa seperti yang kita harapkan Adi Bango Samparan" kata Kebo Gantar

"Nah jika memang engkau juga setuju dengan ide itu, kami minta tolong, sampaikanlah ide itu ke Padepokan di Lereng Gunung Pawitra, agar ide itu bisa dirembug dan sokur-sokur disetujui oleh para pimpinan kita" jawab Bango Samparan

Sementara Rajasa hanya menyimak saja perbincangan dua orang bekas prajurit Jenggala yang tengah membincangkan ide yang dia sampaikan kepada Bango Samparan tadi.

"Baiklah, segera akan kukirimkan pesan ini kepada para pimpinan kita di Gunung Pawitra, Daha memang harus kita bikin tidak nyenyak tidurnya agar mereka menyesal telah berani mengangkangi Bhumi Jenggala" kata Kebo Gantar

"Terima kasih Paman, semoga ide untuk membuat Daha tidak nyenyak tidur bisa disetujui oleh Ayahanda dan para sesepuh Jenggala yang sekarang berada di Gunung Pawitra, sekembalinya dari Gunung Sundara, aku dan Paman Bango Samparan tentu dengan senang hati akan bergabung untuk membuat Paman Dandang Gendhis tidak lagi bisa tidur nyenyak" ujar Rajasa setelah sekian lama menyimak perbincangan Bango Samparan dan Kebo Gantar

Demikianlah kemudian perbincangan selanjutnya adalah lebih banyak Kebo Gantar dan Bango Samparan berbagi kenangan saat mereka masih muda dahulu, ternyata mereka berdua berasal dari sebuah perguruan kanuragan yang sama di Hring. Rajasa lebih banyak menyimak pembicaraan keduanya, sesekali ia nimbrung pembicaraan ketika pembicaraan mengarah pada hal-hal yang menarik perhatiannya.

Arok, Sang PengguncangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang