23. bagian dua puluh tiga

143 5 5
                                    


"Paman, jika memang mau bisa pesan lagi, mumpung kita sedang santai juga, atau bisa kita bawa untuk bekal nanti" ujar Rajasa menimpali Bango Samparan

"ha ha ha, boleh boleh, kita pesan saja untuk bekal kita nanti" ujar Bango Samparan

Begitulah, Rajasa dan Bango Samparan bersantai menikmati makan siang di warung di sebuah pasar yang cukup ramai di wilayah Ngurawan, yang secara sejarah dekat dengan bekas ibukota Medang di masa lalu, yaitu Wwatan.

Setelah beberapa waktu menikmati makan siang, maka kemudian mereka berdua meneruskan perjalanannya ke arah barat menuju ke Gunung Sundara di sebelah barat Bhumi Mataram.

"Dari Ngurawan, sebentar lagi kita akan mendekati bekas kota Wwatan, yang dahulu menjadi ibukota kerajaan Medang sewaktu dipimpin Prabu Dharmawangsa, mertua dari Mahaprabu Airlangga.

Demikianlah, Bango Samparan sengaja mengajak Rajasa untuk sekalian melewati tempat-tempat bersejarah masa lalu kerajaan Medang sebagai leluhur Rajasa sehingga Rajasa bisa skalian belajar tentang sejarah Jawadwipa.

"Paman, tadi di warung, banyak saya mendengar keluhan dari pedagang yang mengeluhkan banyaknya upeti yang harus mereka bayar agar bisa melakukan jual beli di pasar-pasar yang berada di bawah kekuasaan Kediri" ujar Rajasa

"Itu bisa menjadi bahan bagimu untuk mempelajari kelemahan-kelemahan dari kediri, adanya kekecewaan-kekecewaan dari elemen-elemen masyarakat di bawah kekuasaan Kediri jika tidak disadari oleh petinggi di Dahanapura akan membuat masyarakat bisa ikut berbalik melawan Kediri pada saatnya nanti" kata Bango Samparan

"Begitu ya Paman, berarti kita harus juga mencari tahu bagaimana kehidupan masyarakat yang lain seperti petani, pengrajin dan lain sebagainya di bawah kekuasaan Kediri saat ini" balas Rajasa

"Benar anakmas, memang begitulah yang harus dilakukan, mencari tau, kemudian mencatatnya kemudian pada saatnya kita akan merancang rencana-rencana berdasar situasi yang ada" kata Bango Samparan.

Sambil meneruskan perjalanannya, Bango Samparan pelan-pelan juga mengajari Rajasa mengenai kegiatan telik sandi dan perencanaan perang dan pemerintahan.

Arok, Sang PengguncangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang