Part.27

17 3 0
                                    

Menunggu selama dua jam itu sudah diluar batas namanya, siapapun di posisi Hayeon pasti akan merasa sangat kesal sekali, ditambah tak ada kabar satupun dari pria itu.

Melihat Hayeon yang terlihat sedih dan murung di mejanya, salah satu pelayan merasa kasihan dengannya. Ia menghampiri pelayan lainnya sembari melirik-lirik ke arah wanita itu.

Tiba-tiba saja, lampu di dalam sana mati. Semua pengunjuk termasuk Hayeon terkejut dan mulai cemas. Namun, tak berselang lama cahaya mulai muncul dari sebuah lilin yang di tancapkan di atas kue. Seorang pelayan berjalan membawa kue itu dan di iringi oleh pelayan lainnya. Mereka berjalan menuju meja Hayeon, dan musik bertajuk ulang tahun pun di putar saat mereka sudah berdiri di hadapan Hayeon.

"Selamat ulang tahun, Nona Jeong Hayeon!"

"Selamat ulang tahun, Nona Jeong Hayeon!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Cr : Pinterest )

Kedua mata Hayeon membulat sempurna, ia tak menyangka jika para pelayan disana akan memberikan kejutan di hari ulang tahunnya itu. Para pelayan pun bernyanyi meriah di iringi tepuk tangan bersama pengunjung lainnya seolah-olah mereka juga turut bahagia di hari ulang tahunnya Hayeon.

Hayeon pun membuat permohonan lalu segera meniup lilinnya. "Te..Terimakasih..." Ucap Hayeon yang berusaha menahan air matanya yang sudah ia tahan.

Pelayan itu pun meletakkan kuenya di atas meja Hayeon. Beberapa pelayan kembali ke posisi masing-masing dan hanya menyisahkan seorang pelayan disana.

"Nona, sebenarnya kejutan ini sudah disiapkan oleh tamu kami yang sudah memesan meja ini. Namun sayangnya, sepertinya ia tidak datang. Dan saya lihat...anda sedang sedih, pasti karena ia tak kunjung datang kan?" Ujar sang pelayan.

"Uhm...memang sepertinya dia tidak akan datang." Jawab Hayeon.

"Kami tidak mau menyia-nyiakan kejutan ini, dan ingin sedikit menghibur anda. Sekali lagi, selamat ulang tahun ya Nona Jeong Hayeon. Semoga anda selalu berbahagia."

"Terimakasih banyak." Sahut Hayeon sambil tersenyum.

"Kalau begitu, saya permisi dulu."

Pelayan itu pun membungkuk lalu segera kembali ke posisinya semula. Kini hanya ada Hayeon seorang diri yang sedang diam menatap kue ulang tahunnya.

"Yujun..." Gumamnya. Diam-diam ia meneteskan air mata, namun dengan cepat ia menyekanya agar tak dilihat siapapun.

Setelah dari sana, Hayeon pun memutuskan untuk kembali pulang. Langkah kakinya tampak pelan, sambil membawa paper bag ia menelusuri jalanan dengan raut wajah yang murung.

Young Dad! || Jung Yujun of xikersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang