XXV

340 38 15
                                    

"Nik.. kamu kapan balik Finlandia?" tanya Ko Kevin saat di ruang tunggu Indonesia.

"Besok. Ini nonik udah dapet tanda tangan dosen, disana tinggal urus administrasi kelulusan, sidang sama wisuda, terus pulang Indo," balasku.

"Loh barengan, sisa tim Indonesia di Paris pulangnya besok semua," tanggap Ko Kevin.

"Aduh... grogi deh duduk di sebelah pemenang olimpiade," ledekku ke Ko Kevin.

"Apaansih.... Aduh grogi deh duduk di sebelah orang yang IPK kelulusannya 4.00, Summa Cum Laude," ledek Ko Kevin kembali.

Iya, aku lulus dengan IPK yang cukup memuaskan bagiku, 4.00 dengan predikat Summa Cum Laude. Aku bangga bisa masuk kejejeran 50 orang satu angkatanku yang berhasil mendapatkan predikat Summa Cum Laude.

"Liat deh Ko.. ini 3 tahun lalu waktu di rumahnya Koko dan waktu itu Koko baru pulang dari Tokyo dan habis kalah di 8 besar. Hahahahahaha lucu banget nangis di sofa," kataku meledeknya kembali.

"Astaga jelek banget.. hapus," suruh Ko Kevin.

"Enak aja.. gak mau lah," jawabku.

"Gapapa ini nanti difoto di tempat yang sama, yang satu nangis kalah, yang satu pegang medali emas olympic. Kan keren," tambahku yang di iya kan saja oleh Ko Kevin.

"Nik.... jalan-jalan yuk. Paris kasih banyak kenangan terlalu indah, sekalian bahas bisnis, Koko yakin bisnisnya mau di seriusin, sekalian buat investasi masa depan," kata Ko Kevin yang kuangguki.

"Koh.. Kevin keluar dulu ya sama Clarrence," pamit Ko Kevin ke Ko Sinyo.

"Iya vin," balas Ko Sinyo.

"Iya vin... selamat bucin," celetuk Aa Ajay dari sudut ruangan. Kok dia bisa dengar?

"Gak ada yang pamit ke lu, Jar," kata Ko Kevin sambil jalan ke arah pintu.

Kita memutuskan untuk mencari cafe yang sepi di sekitar situ. Sesampainya di cafe, kita hanya membahas tentang bisnis kita. Pembicaraan kita cukup nyambung karena ko Kevin suka berbisnis dan aku juga kuliah manajemen bisnis. Kita sudah sepakat dengan beberapa hal dan akan dibahas lagi saat aku sudah kembali ke Indonesia. Di cafe itu, aku juga sedikit mengurus perkuliahanku, karena tepat 2 minggu lagi aku akan melaksanakan sidang. Iya, jangka waktunya sangat singkat. Tenang saja, aku sudah mempersipakan semuanya dengan cukup matang.

Kita pulang ke tempat kita tinggal di Paris saat itu, aku kembali ke hotel dan ko Kevin kembali ke athlete village. Ia butuh banyak istirahat, apalagi besok Ia harus melakukan perjalanan panjang untuk kembali ke Indonesia.

Kebetulan, jam penerbangan kita kurang lebih sama, jadi kita masih bisa bertemu besok di bandara.

"Ko.. nonik udah mau boarding... see you tahun depan ya.. nonik balik Indonesia," pamitku ke Ko Kevin

"Yah.. yaudah dada... peluk dulu sini," kata Ko Kevin sambil merentangkan tangannya.

glebb....

"Tetep humble ya Ko... safe flight nanti," kataku.

"Pasti.. safe flight juga ya," balas Ko Kevin.

"Dadah," kataku sambil melambaikan tangan.

Kevin pov

"Vin... lu sweet banget tahu kalau sama Clarrence. Suasananya kayak bukan kakak adik lagi, kayak pacar jatuhnya," kata Fajar serius.

"Lu aja paling yang ngerasa," tanggapku spontan.

"Tapi engga lo Vin, gw juga ngerasa gitu," sahut Jombang. Mereka kenapa sih, gw biasa aja padahal.

Way To Home | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang