XXXIX

263 27 4
                                    

Beberapa bulan berlalu, ya aku hanya menjalankan hubungan dengan Willy layaknya pacaran biasa. Tidak ada hal spesial bahkan aku juga sudah 2 bulan tidak menghubungi Ko Kevin sama sekali.

"Babe, aku boleh pinjem 1 gak?" kata Willy.

"1? maksudnya apa?" balasku tang tak mengerti maksud Willy.

"1 M," balas Willy sambil masih fokus menatap jalanan.

"Banyak banget babe? buat apa?" kataku kaget. Buat apa uang 1 M?

"Aku lagi butuhhhh banget, tapi aku gak ada jaminan," kata Willy. Jelas aku tidak mau meminjamkan, banyak banget itu.

"I'm so sorry aku gak bisa pinjemin," balasku.

Terlihat Willy yang berdecak kesal lalu meningkatkan kecepatan mobil. Kenapa marah? dipinjamkan atau tidak itu hak ku bukan?

Aku turun dari mobilnya dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Aku masuk ke rumah dan tertidur begitu saja. Mumpung ini adalah hari Sabtu, jadi aku bisa melakukan apapun yang aku mau tanpa tuntutan pekerjaan.

Tiba-tiba, ada pesan teks masuk. Terlihat ada nama Willy disana. Tentu saja ku langsung membuka pesan teks tersebut dan membaca pesan itu. Willy mengajakku untuk pergi ke Wedding Party nya Kevin. Tenang semua, bukan Kevin Sanjaya, tapi Kevin Nicho, teman Willy.

Aku langsung bersiap-siap dengan segala persiapanku, untung saja aku ada baju yang cocok. Sebenarnya, aku ingin mempersiapkan itu semua minggu depan, karena setauku acaranya minggu depan bukan minggu ini.

(tut tut tut)

"Halo babe?"

"Hello, babe aku udah didepan ya,"

"Oh iya Wil, oke,"

Telepon dimatikan oleh Willy dan aku bergegas keluar rumah.

"Haloo.." sapaku saat masuk ke mobil Willy.

"Astaga cantik banget cewe aku..." kata Willy memujiku.

"Kamu juga udah ganteng banget," kataku sambil tersenyum manis.

"Sebentar, weddingnya dimana?" tanyaku sambil memakai sabuk pengaman.

"InterContinental," balas Willy.

"Yaudah, ayo berangkat keburu telat. Jaksel jauh," balasku kembali yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Willy.

Dijalan, aku iseng mengecheck undangan yang telah diberikan oleh Kevin. Aku lihat, tanggalnya masih Sabtu, 23 Agustus 2025 kok, sedangkan hari ini masih tanggal 16. Apa aku salah liat kalender hari ini?

"Will... undangannya masih minggu depan lho? hari ini cuma makan-makan kah?" tanyaku dan saat itu juga aku sadar ini bukan jalan ke InterContinental, Pondok Indah.

Willy tersenyum sinis dan berhenti di pinggir jalan yang sangat sepi. ini juga sudah jam 7 malam dan hujan, semakin sepi.

"Siapa suruh gak pinjemin uang? hahaha," kata Willy sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya yang aku tidak tahu itu apa.

"1 M itu banyak banget. Kamu juga gak ada jaminan, emang kenapa sih kalau aku gak mah minjemin? masalah?" kataku yang sudah mulai curiga dan mau keluar dari mobil, tetapi semua itu susah terlambat, Willy susah mengunci mobilnya.

"Masalah banget. AKU MAU UANG MU!!" kata Willy berteriak.

"OH JADI PACARAN KARENA UANG?" kataku kembali membentak.

"IYA LAH, HIDUP GUE TERJAMIN SAMA LO," kata Willy lalu mengeluarkan suntikan.

"GILA LO-" kataku lalu langsung terkapar lemas di mobilnya.

Way To Home | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang