LIII

306 26 0
                                    

Tentu saja, Clarrence tidak sembarang masuk ke ruangan Indonesia. Ia terlebih dahulu menghubungi Kevin. Sebenarnya, Ia bisa saja masuk begitu saja karena Ia sudah benar-benar di kenal oleh hampir semua anak Pelatnas, namun Ia juga mempunyai tata krama dan etika meskipun Ia bisa masuk kapanpun itu.

"Udah beres data-datanya?" kata Kevin sambil mengusap kepala Clarrence lembut.

"Gak tahu, gak nge check tadi tapi kata Andin 90% beres," jawab Clarrence.

"Ehmm... udah independent perusahaannya, duit ngalir, siap lah ya nikah," kata Leo tiba-tiba menyauti percakapan mereka begitu saja.

"Lele ganggu banget. Gue pecelin lu Le," kata Kevin.

"Bener kan Koh?" kata Leo lagi yang sudah semakin kegirangan mengusili seniornya itu.

"Bener sih," jawab Kevin dengan wajah sok polosnya

PLAKKK

Clarrence memukul bahu Kevin, pasalnya Kevin kalau berbicara sangat frontal.

"Aduh pukulnya bahu kanan lagi, ini aset negara. Kalau ini cedera, gak ada emas olimpiade ke 9 buat Indonesia," kata Kevin.

"Makanya kalau ngomong jangan sembarangan, frontal banget," kata Clarrence lalu cemberut.

"Utututu cemberutnya gemesin banget," kata Kevin sambil mencubit pipi Clarrence.

"Jijik gue," sahut Leo.

"Gak usah sok jijik, lo kalo lagi bucin lebih alay juga pake zheyenk zheyenk segala," kata Kevin yang membuat Leo diam seribu bahasa.

Akhirnya mereka masuk ke ruangan Indonesia. Clarrence menemani Kevin yang sedang melakukan fisioterapi.

"Nonik.... lama banget kita gak ketemu," pekik seseorang dari arah belakang.

"Loh, Ci Gel? kok bisa di sini?" tanya Clarrence yang turut terkejut, iya itu Greysia Polii

"VIP guest. ID card kamu, sponsor?" ujar Greysia melihat ID card Clarrence bertuliskan 'sponsor'.

"Iya Ci," jawab Clarrence.

"Maksudnya, perusahaan kamu jadi sponsor WTF kali ini?" tanya Greysia memastikan.

"Iya Ci," jawab Clarrence.

"Yaampun, bocil ini udah sukses aja ya, perasaan dulu masih SMA dah," kata Greysia.

"Suksesan Ci Gel lah, gak berasa Ci, time flies so fast," balas Clarrence.

"Maaf menggangu waktunya, untuk Ibu Clarrence, ada wartawan mau wawancara apa berkenan?" kata panitia di sana yang tiba-tiba sudah ada di sana.

"Boleh kak, lembaga yang wawancara apa ya?" tanya Clarrence.

"Metro TV kak," jawab panitia dengan ID card bernama Angela itu.

"Boleh, sekarang ya? aduh maaf banget Ci, nanti kita ngobrol-ngobrol lagi ya," kata Clarrence tidak enak dengan Greysia.

"Santai aja kali Nik," kata Greysia lalu Clarrence berpamitan dengan Kevin.

"Ko, nonik ada wawancara ada wartawan dari metro bentar ya, habis ini balik sini kok," kata Clarrence menghampiri Kevin.

"Oke," jawab Kevin sambil mengacungkan ibu jarinya.

Clarrence mengikuti panitia itu berjalan. Oh iya, sekarang Clarrence ada manager baru. Andin hanya akan fokus menjadi manager di Pixabay Corporation.

Clarrence dan managernya yang Ia panggil kak Safira berjalan ke arah khusus wawancara non formal, bukan di mixed zone pastinya.

"CICII!!!!"

Way To Home | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang