I

2.8K 85 17
                                    

Haloo semua, kenalin namaku Clarrence Aralyn Bailey. Teman-teman sekolahku biasa memanggilku Clarrence. Tetapi, beberapa teman dekat dan keluargaku lebih mengenalku dengan panggilan "nonik". Aku berumur 14 tahun dan duduk di bangku kelas 3 SMP. Awalnya, aku tidak terlalu suka bulutangkis, namun beberapa temanku mengajakku untuk menonton pertandingan di televisi. Aku tau bulutangkis untuk pertama kali adalah di Asian Games 2018, dan entah kebetulan, pertandingan pertama yang ku tonton adalah pertandingan antara pasangan ganda putra Chinese Taipei ( Lee Jhe-huei/Lee Yang) dan pasangan ganda putra Indonesia ( M F Gideon/K S Sukamuljo). Namun, saat itu aku hanya sekadar tahu, tidak mengikuti pertandingan lebih lanjut. Sampai pada tahun 2019 aku mulai mengikuti perjalanan bulutangkis.

Dari sinilah perjalanan dimulai

Clarrence

"Clav hangout yuk, gw bosen"

Clavita

"Lah ayo, kaya gak biasa aja lu"

"Ketemu di coffee shop biasanya aja ya, sekarang"

Iya, itu namanya Clavita Andrea Gana, biasa dipanggil Clavita. dia temen dekatku sekaligus teman berdebat tentang dunia bulutangkis. Dia sangat mengidolakan Jonatan Christie, untung saja bukan Kevin. hehe

Kita bertemu di coffee shop langganan kita. Sesampainya disana, aku menunggu sekitar 15 menit, karena Clavita sedang terjebak macet. Oh iya, aku lupa mengenalkan dimana aku tinggal. Aku lahir di kota Jember, Jawa Timur dan sekarang aku tinggal di Surabaya untuk bersekolah. Kita awalnya saling kenal karena kita satu kelas dan sama sama mencintai bulutangkis. Sedangkan Clavita sendiri memang lahir dan besar di kota pahlawan ini. 

"Eh kok lama banget sih," ujarku.

"macet banget tahu tadi daerah HR. Muhammad," kata Clavita.

"Oalah, udah biasa sih itu," ucapku sambil melihat ponselku.

"Eh, ini lu ngajak gw hangout cuma karena lu bosen? gw mau belajar padahal tadi, minggu depan udah ujian kelulusan," Kata Clavita dengan muka penasaran.

"Iya, bosen aja. Eh lu habis ujian gak langsung liburankan?" kataku yang membuat Clavita mengernyitkaan dahinya heran.

"Hah, enggalah. Tumben banget tanyanya begitu? emang kenapa?" Jawab Clavita.

"Gapapa sih, tapi gw ada ide liburan bareng. Tapi lu mau gak ya?"Sahutku.

"Apaan ide lu? cepetan gw penasaran" Jawab Clavita dengan muka kepo nya.

"Kita ujian selama 1 minggu, dari tanggal 1-6 Juli, kata gurunya habis itu kita udah libur, tinggal tunggu ijazah dan surat kelulusan. Nah sedangkan tanggal 16-21 Juli, itu ada Indonesia Open, gw udah izin ke orang tua gw mau liburan sama lu kalau jadi, dan mereka ngebolehin. Kira-kira lu mau gak?" Jelasku.

"Serius? mau bangetlah. Sebentar gw tanya orang tua gw. Sekarang," Jawab Clavita yang sudah sangat bersemangat. 

Aku hanya meganggukkan kepala dan heran melihat tingkahnya. Clavita segera menelepon orang tuanya dan langsung meminta izin. Betapa senangnya Clavita saat orang tuanya mengatakan "boleh". Ia langsung mengucapkan terima kasih dan berpamitan di telepon. Ia sangat girang dan aku melihatnya dengan heran. Karena ini sudah cukup larut, aku langsung kembali ke apartemen dan Clavita pulang kerumahnya. Beruntungnya, jarak dari coffee shop ini ke tempat tinggalku sangat dekat. Bahkan aku hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit, karena coffee shop ini berada di depan apartemenku. 

Keesokan harinya, aku dan Clavita pergi ke sekolah seperti biasa. Sepulang sekolah, kami menghabiskan waktu bersama di perpustakaan untuk belajar, karena itu adalah H-5 kami ujian. Namun, Clavita mengalihkan fokusku dari belajar dan membahas tentang liburan.

"Eh Clarr, gw kemarin iseng cari tiket pesawat, eh nemu dong yang murah. Lagi diskon," Ucap Clavita sambil membuka ponselnya untuk menunjukkan tiket yang Ia temukan.

"Eh iya kok murah banget? kayaknya kita berangkat tanggal segitu cukup deh. Lagian sampai sana kita masih liburan dulu kan?" Sahutku sambil belajar.

"Iyalah, yaudah fix ya? gw beli sekarang, ntar lu tinggal transfer ke gw," Kata Clavita.

"Buru-buru banget sih lu, yaudah ntar gw transfer. Lu beliin semua ya nanti gw transfer total," Sahutku yang sebenarnya tidak mau ribet.

"Oke, sip. Aman. Gw cariin yang paling murah kok" Jawab Clavita dengan sangat antusias

Aku melanjutkan untuk belajar sedangkan dia sibuk dengan ponselnya untuk membeli semua tiket, mulai dari tiket pesawat, tiket Istora, booking hotel, dan lain-lain. Tanpa sepengetahuanku, Clavita membelikan kami tiket Istora VIP untuk semua babak. tetapi, kurasa itu semua worth it karena kita sangat jarang menonton pertandingan di Istora langsung, bahkan ini pertama kalinya untukku dan Clavita.

1 Minggu berlalu, kami menghabiskan waktu untuk belajar persiapan ujian. Akupun sampai lupa kalau kami ada rencana liburan ke Jakarta. Sekarang sudah hari Senin, 1 Juli 2019 itu berarti ini adalah hari pertama ujian dan Puji Tuhan semua berjalan dengan lancar. Rutinitasku minggu itu hanya bangun-ujian-pulang-belajar-tidur dan diulang terus selama 1 minggu. Tak terasa kami sudah mengerjakan soal terakhir dalam ujian ini. Seminggu ini berjalan lancar dan masa yang kita tunggu telah tiba. 3 hari lagi kami akan berangkat ke Jakarta. Dalam 3 hari ini, kami sibuk menyiapkan pakaian untuk berlibur selama kurang lebih 2 minggu di Jakarta. 1 Minggu untuk menonton Indonesia Open dan 1 minggu benar-benar untuk berlibur. 

Kami terlalu excited, terutama Clavita. Di Jakarta saat itu sedang musim hujan dan cuacanya sungguh dingin, Clavita membawa baju tebal semua sampai Ia harus membawa 2 koper besar. Padahal, kita disana hanya 2 minggu dan disana tidak selalu dingin seperti di negara-negara di Eropa. 

H-1 kita pergi, aku selalu mengecek ulang koperku dan aku meminta Clavita untuk memeriksa tiket pesawat besok, Clavita memberi kabar bahwa kita akan flight di malam hari. Tepatnya pukul 20.00, dan akan sampai di Jakarta sekitar pukul 21.30. 1 hari itu berasa begitu lama, mungkin karena kita sudah tidak sabar. keesokkan harinya, aku pergi ke rumah Clavita untuk berangkat bersama ke bandara Juanda. Kita diantar oleh supir dari Clavita ke terminal 2 Bandara Juanda. Kami sampai di bandara sekitar pukul 17.30 dan kami langsung check in lalu kami makan. Sambil menunggu boarding, kami hanya duduk menunggu tanpa melakukan sesuatu. Akhirnya, jam 19.15 boarding dibuka. Kami langsung mengantri, kalau tidak kami akan mendapat antrian yang sangat belakang. Sesampainya dipesawat, aku sudah sangat mengantuk tetapi tidak dengan Clavita. Aku meminta dia untuk membangunkanku saat hampir sampai di Jakarta. 

"Clav, bangunin gw kalau udah mau landing di Jakarta, mata gw udah sekarat," ujarku. 

"Sip.. aman. Duh gw malah gak bisa tidur, terlalu semangat mungkin ya," balasnya yang kubalas dengan tawaan dariku.

Sesudah pesawat lepas landas, aku langsung tertidur.

Sesudah pesawat lepas landas, aku langsung tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Publish: 16 Desember 2021

Clarrenceeee_

Way To Home | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang