XXVI

324 33 12
                                    

"Ko... ayo itu bis nya udah sampe, jangan game terus," ujarku.

"Iya," balas Ko Kevin berjalan sambil membawa kopernya.

Untung saja, ko Kevin membeli tiket penerbangan yang entah mengapa kebetulan sama. Jadi, kita ke Indonesia bersama di satu pesawat. Di bandara, kita memutuskan untuk mengubah tiket pesawat kita dari kelas ekonomi menjadi kelas bisnis, mengingat perjalanan panjang akan kita tempuh.

"Ko.. nonik kursi sini," kataku sambil melihat tiket serta nomor kursi pesawat

"Oke, Koko yang situ," balas Ko Kevin sambil menunjuk kursinya

Kami melakukan perjalanan dari Helsinki, Finlandia ke Istanbul, Turki untuk transit lalu melakukan perjalanan kembali ke Jakarta, Indonesia. Selama perjalanan dari Finlandia ke Turki lalu ke Indonesia, kita hanya benar-benar tidur. Aku tidak sibuk mengerjakan tugas karena aku sudah lulus, apalagi Ko Kevin.

"Jakarta...., gerah," kataku saat baru keluar dari pesawat.

"Sapa suruh kelamaan di Eropa," celetuk Ko Kevin.

"Ya kan mau kuliah Pak," balasku kembali

"Gitu mau selamanya di Finlandia, sok sok an," ujar Ko Kevin. Ya ampun ngeselin sekali orang ini.

Di bandara, kita dijemput oleh supir Ko Kevin dan diantar ke rumah Ko Kevin pastinya.

"Nik.. kamu di Jakarta tinggal di rumahnya Koko kan?" tanya Ko Kevin saat di mobil

"Sementara iya, tapi mungkin 1 tahun kedepan Nonik tinggal di rumah Nonik sendiri," ujarku.

"Hah? rumahmu? kamu beli rumah?" tanya Ko Kevin. Aku memutuskan untuk membeli rumah saja lalu ku renovasi, karena menurutku jika aku membangun rumah, itu akan memakan waktu.

"Iya," balasku

"Nik.. udah sukses ya kamu sekarang... beli rumah di umur 19 tahun keren tau," jawab Ko Kevin

"Belum lah... masih banyak yang Nonik mau kejar. Kan mau masuk Forbes 30 under 30 Asia," ujarku

"Amin," balas ko Kevin

Di mobil kita hanya bercanda, berbincang-bincang kecil. Perjalanan ini terasa sangat lama, karena di Finlandia, aku jarang naik mobil. Ke universitas hanya jalan kaki, ke restoran jalan kaki atau biasa naik kereta cepat, jarang menggunakan mobil.

"2 tahun gak liat rumahnya Ko Kevin," katakku saat sampai di depan gerbang rumahnya.

"Terlalu lama di Eropa gini wes," omelnya kembali.

"Ngomel mulu perasaan," balasku sambil memasukkan semua koper

Kita membereskan semua barang dan membersihkan diri. Meskipun, kita berdua memang sudah sangat lelah.

"Kangen ya.. 2 tahun lalu, setiap hari kita selalu di sofa gak tau berantem, ngambekan, adu mulut, atau lagi akur," kataku saat baru saja duduk di sofa rumah Ko Kevin. Sungguh aku rindu suasana ini.

"Sama, mana waktu kuliah pake acara ngilang segala. Tahu gak, habis kita lost contact, 1 minggu itu Koko bener-bener ngerasa kesepian," kata Ko Kevin yang membuatku terkekeh.

"Lebay. Ternyata juara olimpiade bisa se bucin ini. Koko udah ngerasa jadi juara olimpiade gak sih?" tanyaku saat itu.

"Engga sama sekali," ujar Ko Kevin.

"Coba koko ambil mendalinya, foto di tempat yang sama. Gak akan nyangka kan bisa jadi juara olimpiade, 3 tahun lalu pake acara nangis pula," ledekku yang berhasil membuat Ko Kevin kesal.

Way To Home | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang