XXXII

301 23 0
                                    

Mataku mulai terbuka dan menyesuaikan cahaya, tidak ada seorang pun disana, hanya aku seorang diri. Ko Kevin menggendongku ke kamar, dan Ia harus kembali ke Istora. Aku melangkahkan kaki ke lantai kamar yang dingin berusaha menyeimbangkaan badan karena aku takut darah rendahku kambuh.

"Non.. non butuh apa? biar mbak bantu" kata Mbak Yuni.

"Gak ada mbak.. saya bisa sendiri," balasku.

Keadaanku memang sudah jauh lebih baik, aku meminum obat maag andalanku dan istirahat, itu semua sudah cukup. Sebenarnya aku masih ingin menonton di Istora, tetapi pacar protektifku tidak memperbolehkan, jadi apa boleh buat? Aku terus berusaha membujuk Ko Kevin agar aku bisa ke Istora, tetapi kurasa itu semua sia-sia.

"Nik... udah enakan?" tanyanya.

"Udah biasa aja kok.. mau ke Istora," kataku sambil menunduk, aku takut dia marah, tetapi aku juga mau ke Istora.

"Yaudah.. tapi sama Andin terus, gak boleh keluar kawasan VIP Istora, jam makan harus makan," katanya. Wah... gue udah kayak tahanan -batinku

"Bener?" kataku tidak percaya.

"Iya.. tapi ada satu syarat lagi," kata Ko Kevin sambil menyodorkan pipinya.

cup...

Hal itu kulakukan sangat cepat, tanpa banyak biacara aku langsung siap-siap pergi ke Istora bersama Ko Kevin. Aku tidak selalu adda di tribun penonton, terkadang aku menyendiri tentu saja untuk bekerja.

"HAH??" kataku terkejut saat melihat kenyataan yang tersebar di media sosial.

Aku melihat postingan terbaru dari lambe badminton, foto Ko Kevin bersama model cantik terkenal di Indonesia, Zoey Adeline Wirawan. Sungguh dia sangat cantik, tetapi aku tidak habis pikir mengapa dia melakukan hal ini.

Dengan segera aku pulang ke rumah diantar oleh Bang Ari. Aku tidak memberi tahu siapapun, termasuk Ko Kevin dan Andin. Di rumah aku juga sedang sendiri, pagi ini Mbak Yuni pulang kampung.

Hatiku sakit melihat perlakuan Ko Kevin yang begitu tega terhadapnya sampai mempermainkan perasaanku. Apa dia tidak menghargai perasaanku? aku memutuskan untuk tidak memberi kabar dan tidak membiarkan siapapun masuk ke rumahku. Banyak yang menekan tombol bel, namun tidak ku buka kan pintu. Pesan teks pun sudah menumpuk di ponselku, termasuk Kevin.

Aku hanya membalas pesan dari satu orang, Ko Kevin. "Jangan hubungi sampai masalah sama Zoey selesai!, kalau gak mau tanggung jawab, selesai!"

Aku tidak main-main dengan perkataanku karena aku memang sudah bilang kalau pacaran bukanlah untuk dibuat main. Orang yang ku percaya saja tidak bisa menghargaiku, bagaimana nanti.

Masalahku tidak mempengaruhi pekerjaanku. Berusaha untuk tetap profesional dalam menjalankan kewajiban meskipun keadaan hatinya kacau balau.

"ARGGGGG.... BISA BISANYA DIA NGECEWAIN AKU," katakusambil mengacak rambutku frustasi.

Mungkin memang bukan takdirnya untuk bersama? atau Ia hanya dijadikan pelampiasan setelah dikabarkan putus dari Zoey?

Sudah 2 hari aku menonaktifkan ponselku, makan hanya seadanya di kulkas atau bahkan tidak makan. Aku butuh ketenangan diantara keramaian di dunia maya. Aku tidak tahu kabar Ko Kevin sekarang.

Kevin pov

Gue salah. Gue gak kasih tahu ke Clarrence kalau gue berhubungan dengan wanita lain selainnya. Gue mau camkan kalau gue TIDAK SELINGKUH. Tidak ada sedikitpun niat untuk selingkuh. Ceritanya panjang..

Flashback

"Fine.. gue jaga lo sampe lo dapet pasangan hidup. Jaga hanya dalam konteks teman, tidak lebih. Tapi kalau gue ada jalin hubungan sama cewe lain, tolong jangan gatel! kalau lo sampe gatel gue, gue gak segan mutusin hubungan baik kita. Paham?" kata gue dengan nada tinggi

"Tapi Vin..." balas Zoey

"GAK ADA TAPI TAPI AN.. GUE BILANG UDAH YA UDAH... GAK USAH BANYAK GAYA!" kata Kevin sambil mengelak genggaman tangan Zoey.

"VIN DENGERIN GUE DULU!" balas Zoey yang tak mau kalah

"Kalo engga karna nenek lo yang selametin gue yang di ujung maut, GUE UDAH GAK DI SINI SAMA LO!, PERCUMA LO CANTIK, LANGSING, SEMPURNA TAPI SOPAN SANTUN LO KEMANA?" balas Kevin lalu pergi tanpa pengecualian.

Flashback off

Gue kelilit hutang budi sama neneknya. Gue tahu, nenek dia sangat sayang pada cucu pertamanya, Zoey. Beliau titipin Zoey ke gue, jaga dia samapai nemuin pasangan hiudpnya. Tetapi nyatanya, tingkah Zoey sudah mulai membuat Kevin tidak nyaman. Matre, kecentilan, caper, sok baik membuat Kevin mau menyudahi hubungannya.

Gue berkali-kali telepon Clarrence tapi hasilnya nihil, panggilannya tak masuk. Mencoba mengetuk pintu tetapi tidak dibukakan.

"Sialan.." umpat gue dengan suara kecil saat melihat berita tak karuan itu.

"Kenapa Vin?" tanya Koh Sinyo yang ada di sebelah gue.

"Gapapa Koh," balas gue.

"Engga.. gue tahu. Lagi ada masalah?" tanya Koh Sinyo memaksa.

"Mantan gue Koh.. yang model itu, posting foto ini di sosial medianya. Ya pasti rame Koh.. wong dia orang terkenal, padahal itu foto 2 tahun lalu, itupun gara-gara gak sengaja ketemu," balas gue sambil menunduk merutuki ke bodohannya menyembunyikan hal itu dari kekasihnya.

"Lo gak bilang ke Clarrence?" tanya Koh Sinyo dan gue menggeleng pelan.

"Ah.. ya lo salah kalau gitu Vin, elah," balas Koh Sinyo terlihat kesal lalu pergi meninggalkan gue.

Iya gue salah, gue kira Zoey gak bakal macem-macem lagi. Ya, 2 tahun terakhir gue juga udah gak ada kontak sama dia. Gatel banget sih tuh cewe satu.

Gue cari kontak dia di ponsel gue dan meneleponnya saat itu juga. Gue lari ke tempat sepi yang emang hanya ada gue seorang diri.

"HEH ZO.. LU NGAPAIN POST FOTO ITU? JELAS-JELAS KITA GAK ADA HUBUNGAN, GUE JUGA UDAH BILANG KALAU GUE MALES NGADEPIN ORANG KAYA LO. GUE BILANG GAK AKAN JAGAIN LO LAGI KAN KARENA KELAKUAN LO YANG NGUSIK PRIVASI GUE SAMA PACAR GUE!" sentakku sesaat setelah Zoey mengangkat panggilanku.

"Vin?" tanyanya. Aku tahu iya hanya menggunakan topeng.

"GAK USAH SOK POLOS. HAPUS, KLARIFIKASI, CUKUP MASALAH SELESAI. SUSAH?" tanya gue kembali dengan nada semakin tinggi.

"YA LO NGAPAIN TINGGALIN GUE DEMI CEWE BOCIL 19 TAHUN? JELAS GUE LEBIH CANTIK DARIPADA DIA!" bentak Zoey yang buat gue emosi, dia bilang demi cewe bocil 19 tahun? gak beres orang ini, sakit jiwa.

"LO BILANG APA? BOCIL 19 TAHUN? DI JUGA LEBIH SUKSES DARIPADA LO.. GAUSAH SONGONG YA LO! LAGIAN GUE GAK BUTUH CEWE CANTIK YANG GAK TAHU SOPAN SANTUN!" bentak gue kembali.

"LO UDAH BERANI BENTAK GUE, SIAP-SIAP GUE RAMPAS SEMUA KEBAHAGIAN KALIAN, HEH.... EASY. SIAP-SIAP PERUSAHAAN LO SAMA PACAR TERCINTA BANGKRUT, SAMA KARIR LO JUGA," bentak Zoey.

"YA KENAPA GUE GAK BERANI? LO LAYAK DIBENTAK DENGAN SIKAP LO YANG UDAH BUKAN MANUSIA! GUE GAK SEGAN MAIN FISIK KALAU LO SAMPE BERANI SAKITIN DAN SENTUH CLARRENCE!" balas gue dan langsung mematikan panggilan itu.

"Vin... ada masalah?" tanya seseorang yang tiba-tiba sudah ngerangkul gue.

"Iya.. lo gak perlu tahu Jom," balas gue. Iya itu Jombang.

"Lo kayak gak biasa aja cerita sama gue Vin?" tanya Jombang heran.

Gue mulai menceritakan segala sesuatu yang baru saja terjadi. Gue bener-bener udah gedeg sama Zoey, di baikin main ngelunjak. Gue cuma khawatir sama Clarrence.

Konflik akan dimulai disini..... bab selanjutnya akan lebih tegang dari pada bab 1-32, maaf juga kemarin belum bisa publish.. tungguin ya... silent readers keluarlah... cuma perlu tekan tombol bintang kok..

Publish: 21 Januari 2022

Clarrenceeee_

Way To Home | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang