XXIV

337 45 6
                                    

Kami masih mempunyai cukup banyak waktu setelah ko Kevin menang di semifinal hari ini. Kita pergi jalan-jalan ke Paris, menikmati Paris. Kita seperti orang pacaran, padahal tidak sama sekali, kita hanyalah adik kakak yang terlalu romantis. 

"Ko... koko seneng gak sih punya adik kayak nonik gini?" tanyaku random saat kita berjalan di pinggir jalan Paris

"Kok nanya gitu? seneng bangetlah. Kamu tahu gak sih, kamu itu yang selalu koko syukuri di setiap doa. Kamu, keluarga dan pencapaian koko, itu adalah hal terindah dari hidup koko" balasnya

"Pacar?" tanyaku

"Gak.. koko jomblo" balasnya yang membuaatku tertawa

"Hahahahahaha... kita sama" balasku

"Sebenernya sih koko udah sedikit tahu siapa yang menurut koko itu akan jadi mama dari anak-anaknya koko nanti" balasnya

"Semoga segera jadian dan jangan lupa kenalin ke nonik" balasku antusia

"Ngapain dikenalin? kan kamu udah kenal, bahkan kamu kenal sama orang ini jauh lebih dalam daripada kamu mengenali koko sendiri" balas ko Kevin sambil menatapku tajam

"Hah? siapa?" tanyaku sangat penasaran

"Kamu tahu dengan waktu" balasnya

Jujur aku sangat penasaran siappa yang ko Kevin maksud dari "mama dari anak-anaknya nanti". Mana dia bilang aku mengenalinya jauh daripada aku mengenali ko Kevin. Aku tidak tahu siapa itu.

Kita tidak terlalu lama berjalan-jalan di Paris, karena ko Kevin harus banyak beristirahat dan mempersiapkan laga finalnya besok lusa. Aku menghabiskan hari-hariku untuk explore Paris lebih lagi. Aku sangat suka travelling, apalagi travelling sendirian.

Aku benar-benar memuaskan diriku untuk pergi ke destinasi-destinasi bagus di Paris hari itu. Karena, 3 hari lagi aku sudah harus kembali ke Finlandia. Aku pulang 1 hari setelah olimpiade bulutangkis berakhir.

Entah mengapa, malam itu aku benar-benar sangat khawatir. Bukan karena takut ko Kevin dan ko Sinyo kalah, tetapi aku khawatir akan masa depanku. Umurku memang masih muda, 19 tahun. Tetapi, umur muda dan berpenghasilan tidak menjamin kesuksesan bukan?

"Hari ini final..." karaku saat baru bangun tidur di hari dilaksanakannya final olimpiade Paris di sektor ganda putra. Aku memilih untuk mendukung ko Kevin pastinya.

Aku memutuskan untuk datang ke stadion lebih awal dari biasanya, karena aku mau menemani ko Kevin dari Ia sampai ke stadion hingga dikalungkan medali emas olimpiade di lehernya. Semoga saja benar-benar medali emas yang dikalungkan.

Aku sampai di stadion lebih dulu daripada ko Kevin, tetapi aku tidak bisa masuk ke players lounge karena tidak mempunyai ID card

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sampai di stadion lebih dulu daripada ko Kevin, tetapi aku tidak bisa masuk ke players lounge karena tidak mempunyai ID card. Tak lama setelah itu, ko Kevin sampai dan mengajakku masuk

Way To Home | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang