10.Korban

14.6K 1.6K 19
                                    




Dae Jung yang masih diseret hanya pasrah dengan nasibnya itu.


'Lelah sekali rasanya diseret begini' batinnya penuh kepasrahan.


"Huff" lagi-lagi ia menghela nafas.



'Srett'



Tiba-tiba saja suara seretannya menghilang, membuat Dae Jung bingung.



Ia merasakan kakinya sudah turun kembali.



'Oh lepas'



'NAH KESEMPATAN'



Dengan cepat ia bangun, baru saja ia akan melangkah. Sebuah tangan berkulit putih memegang bahunya.




"Mau kemana?"



Itu suara pemuda yang tadi menyeretnya.



Dae Jung dengan pelan membalikkan badannya.




"aaa---" baru saja dia mau berteriak melihat wajah pucat pemuda didepannya, sebuah tangan pucat menutup mulutnya.



"Berisik, sudah ku bilang aku tidak jahat jadi tenanglah" ucap pemuda itu pelan.



Dae Jung mmencium wangi teh hijau dari tangan pemuda yang menutupi mulutnya.



"Tanganku ini terawat, jangan salah. Aku ini dulunya adalah anak keluarga kaya tahu!" Pemuda itu melepaskan tangannya dari menutup mulut Dae Jung.



Perkataan pemuda didepannya  membuat Dae Jung menyernyit bingung.


Melihat pemuda manis didepannya kebingungan, membuat pipi pemuda itu memerah.



"Ekhem sebaiknya kita duduk dulu" pemuda itu berdehem menyadarkan Dae Jung yang sedang berfikir.


Kaki pucat pemuda itu melangkah pelan kearah sebuah gazebo yang terlihat terawat.


Terlahir sebagai anak buangan raja.BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang