29.

3.7K 384 12
                                    

Siapa yang tidak memiliki harapan di dunia ini?

SAYAA!-(author)

Apakah itu manusia atau bahkan hewan? Semua mahkluk memiliki harapan namun jika harapan tidak terwujud, lalu apa yang harus kita lakukan?, jelas harus menerima kenyataan untuk selamanya.

Begitu juga Dae Jung yang kini menatap kearah langit-langit sebuah ruangan serba putih.

"Maafkan aku Dae Jung, maafkan aku..." suara yang lembut terdengar bergetar dari arah langit membuat Dae Jung menggeleng.

"Tidak, ini bukan salahmu bu" Ucapan Dae Jung membuat Akira yang mendengarnya semakin merasa bersalah, semua hal ini ia tidak bisa mencegahnya karna peraturan dunia yang tidak memperbolehkan para dewa dewi untuk ikut campur lebih dalam menangani takdir mahkluk  hidup.

Akira terus terisak menangis dengan suara yang bergetar mengucapkan kata maaf terus menerus hingga Dae Jung hanya bisa menundukkan kepalanya.

Beberapa saat yang lalu...

"Dae Jung bangunlah.." sebuah suara yang lembut membangunkan Dae Jung dari tidurnya dengan posisi terduduk.

Ia kemudian membuka kedua matanya dan sebuah ruangan yang memiliki warna serba putih terlihat membuat Dae Jung kebingungan.

"Ah... Dimana ini?" Dae Jung bertanya dengan kedua mata yang sibuk bergulir memandang kesekeliling ruang.

"Saat ini kau sedang berada di alam bawah sadarmu nak.." suara itu, jelas Dae Jung mengenal suara lembut itu yang tak lain adalah suara ibu angkatnya yang memberinya kekuatan pada mata emasnya yaitu Dewi Akira.

"Ada apa ibu memanggilku kemari?" Dae Jung mencoba bertanya dengan perlahan, ia tau sesuatu telah terjadi yang mungkin itu menjadi alasan kenapa ia berada didalam bawah sadarnya sekarang dengan Akira yang menemuinya disini meski hanya suara nya yang terdengar.

"Maafkan aku Dae Jung.... Aku..." Akira mencoba menjelaskan sesuatu namun suaranya terdengar bergetar membuat Dae Jung sedikit khawatir.

"Tidak apa-apa, katakanlah dengan perlahan saja" ucapan Dae Jung membuat Akira menghela nafasnya dengan perlahan untuk menenangkan dirinya.

"Maafkan aku nak, aku benar benar minta maaf karna tidak bisa membantumu" ucapan Akira membuat Dae Jung semakin bingung.

Melihat Dae Jung yang semakin menjadi bingung, Akira kemudian menjelaskan apa maksud kedatangannya.

"Aku benar benar minta maaf karna takdirmu aku tidak bisa membantumu untuk menahan kekuatan yang aku anugerahkan padamu.." penjelasan Akira cukup membuat Dae Jung paham.

"Aku tidak bisa melanggar peraturan untuk ikut campur dalam takdir mahkluk hidup, aku hanya bisa diam ketika kedua matamu kehilangan kekuatannya maafkan aku.." Akira kemudian mulai terisak menangis.

"Maafkan aku anakku, maafkan aku! Aku berjanji jika kau membutuhkan sebuah bantuan kau bisa datang padaku kapan saja aku pasti akan membantumu!" Akira kembali menangis setelah mengucapkan kata-kata itu, hal itu membuat Dae Jung hanya bisa mengangguk pasrah akan takdir.

-----------------------

Di tempat lain,

"Hah ini benar-benar melelahkan " seorang pria terlihat tengah duduk memandang pepohonan bambu yang bergerak karna angin yang menimpa mereka.

"YU YAN!" tiba-tiba sebuah suara terdengar meneriki namanya dari kejauhan membuat pria itu menghela nafasnya.

"Ada apa?" tanya Yu Yan ketika Kara siluman rubah itu berhenti dihadapannya.

"Itu, hah... Dae Jung tidak bangun-bangun sejak tadi pagi, apa yang harus aku laku---" perkataan Kara terpotong oleh sebuah suara yang berat dan tegas.

"DAE JUNG TIDAK BANGUN-BANGUN?!"

Sontak kedua insan itu menoleh dan terkejut menemukan seorang pria yang tengah berdiri memandang tajam mereka berdua.

"DIMANA DAE JUNG?!"

----------------TBC--------------

----------------TBC--------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlahir sebagai anak buangan raja.BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang