27

6.8K 632 36
                                    

"Dimana sebenarnya kau saat ini Dae Jung?"

Seorang pria terlihat melangkahkan kakinya menuju sebuah rumah dengan mata yang memandang rumah itu dengan dalam. Banyak hal telah berlalu selama ia berada dirumah itu bersama orang yang begitu ia cintai hingga saat ini.

"Aku harus mencarimu kemana lagi?"

Pria itu terlihat putus asa, kedua binar dimata hitamnya kini tengah redup menatap rumah bergaya Eropa itu dengan sedih.

Juiliusn Der Mardta atau biasa dipanggil Jun oleh orang terdekatnya. Ia adalah seorang pangeran dari kerajaan yang besar namun itu tidak membuatnya merasa senang.

Menjadi pangeran adalah sebuah kutukan baginya, ia tidak bisa menolak apapun yang dilakukan dan yang telah diatur orang tuanya. Ia bahkan harus meninggalkan orang yang begitu ia cintai ke jantung kerajaan atau istana karna panggilan dari sang ratu yang merupakan ibunya.

"Ini pasti karna wanita ular itu!" Pria itu kini terlihat marah ketika mengingat apa yang dikatakan oleh ratu yang merupakan ibu kandungnya yang melahirkannya dengan orang yang ia cintai itu.

"Aku melakukan ini untukmu nak, jika kau tidak menikahinya maka kerajaan ini bisa saja runtuh"

Flasback

Hari yang pagi kini berlalu menjadi malam, ketika itu Jun tengah duduk diruang tamu bersama dengan Dae Jung yang tengah menonton tv dengan mulut yang sibuk mengunyah kentang goreng yang dibuatnya sendiri.

Kedua insan itu terlihat menikmati waktu kebersamaan mereka dengan posisi yang hangat, tangan Jun terlihat merangkul tubuh pujaan hatinya itu sedangkan Dae Jung tengah menyamankan posisi duduknya diatas kedua paha kokoh ayah dari anak yang ia kandung itu.

Namun tak berselang lama suasana hangat itu diganggu oleh sebuah ketukan yang terdengar cepat membuat Jun mendengus.

Pria itu kemudian menurunkan Dae Jung dan mendudukkan bokong semok montoknya diatas sofa lalu berdiri dan melangkah untuk membuka pintu rumah.

'ceklek'

"Tuan!" Pintu itu terbuka dan menampilkan seorang pria bertubuh besar tegap dan berkepala botak dengan pakaian formalnya ia menyapa Jun dengan menundukkan sedikit tubuhnya.

"Ada apa?" Jun yang tidak suka berbasa-basi segera bertanya pada anak buahnya itu dengan ekspresi datarnya yang menyeramkan.

"A-anda dipanggil oleh yang mulia Ratu untuk segera kembali ke kerajaan sekarang juga" pria berkepala botak itu terlihat bergetar tebukti dari ucapannya yang sedikit gagap karna aura menyeramkan tuannya itu.

Jun yang mendengar ucapan anak buahnya dengan segera menolehkan kepalanya dan kedua mata hitam malamnya bertemu dengan kedua mata emas Dae Jung yang entah sejak kapan telah berdiri diam disebelahnya.

"Apa kau akan kembali?" Satu pertanyaan namun dengan suara yang bergetar dan dua maniknya yang tidak bisa berbohong membendung genangan air.

Jun yang tidak tega dengan cepat menutup pintu dengan kasar.

'BRAK!'

"ADUH!" Ia bahkan mengabaikan suara gaduh dari anak buahnya yang terkena pintu.

Jun dengan segera memeluk tubuh Dae Jung yang bergetar hebat dengan mulut yang mengeluarkan isakan yang begitu sangat menyakitkan ditelinganya. Ia tidak bisa melihat orang yang ia cintai menangis ataupun tersakiti. Ia akui bahwa kini ia telah jatuh hati semakin dalam pada pria berperut besar dipelukkannya ini, ia bahkan berharap bahwa takdir tidak akan pernah memisahkan dirinya dan Dae Jung sampai kapanpun.

Namun pada akhirnya ia harus pergi meninggalkan Dae Jung selama beberapa hari untuk kembali ke istana kerajaan yang terletak di ibu kota. Hatinya terasa begitu berat ketika kedua kakinya melangkah menjauh dari pekarangan rumah tempatnya dan Dae Jung membuat anak dan saling berkasih sayang. Dengan tangannya yang melambai kearah Dae Jung begitu juga Dae Jung yang melambai dengan kuat kearah Jun dengan mata yang sibuk mengeluarkan air mata sejak tadi.

-----------------------

"APA MAKSUD IBU?!" Jun terlihat kesal ia membentak seorang wanita cantik tanpa kerutan diwajahnya yang kini berdiri dengan Ekspresi marah didepannya.

"JUN KAU HARUS MENURUTI IBU! NIKAHI JULIA! DENGAN BEGITU TIDAK AKAN ADA YANG TERJADI PADA KERAJAAN INI!" wanita itu terlihat marah bahkan wajahnya sudah terlihat berkerut karna kesal.

Sedangkan Jun hanya bisa diam ketika wanita itu menuangkan cairan merah kental kedalam cangkir teh yang berada didepannya.

"MINUM ITU! JIKA TIDAK KAU AKAN MATI HARI INI!" wanita itu memperintahkan anaknya sendiri untuk menelan cairan merah kental yang tak lain adalah darah yang sudah dituangkan oleh wanita itu kedalam cangkir teh. Jun kemudian meneguk cairan merah itu hingga habis.

"Sekarang umumkanlah bahwa kau akan bertunangan dengan Julia"

--------flasback end--------


Jun melangkahkan kakinya menjauhi rumah itu dan melangkah tanpa tujuan. Namun entah kenapa kedua kakinya berhenti disebuah jembatan besar yang menghubungkan Kota saat ini dia berada dengan kota sebrang.

Kedua manik hitamnya memandang sungai yang mengalir deras, bayang-bayang Dae Jung terus menerus muncul dalam benaknya. Ia ingat bagaimana ia membuat pria cantik berperut besar itu mendesah kan namanya ketika melakukan hubungan intim, ia ingat bagaimana pria cantik itu memanggilnya untuk makan malam, semuanya ia ingat dengan jelas.
















Dengan perlahan ia menaiki pinggiran jembatan, dan...








































'BYUR!'

-------------------tbc-------------------

Ga mati kok, pemeran utama ga mati biasanya

Terlahir sebagai anak buangan raja.BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang