16.Lelah

14.5K 1.1K 57
                                    



Kini matahari semakin naik menyinari dunia dengan panas teriknya membuat beberapa orang diluaran sana memilih memakan es krim atau meminum sesuatu yang dingin.


Disebuah ruangan, tepatnya sebuah kamar. Terlihat seorang pemuda bersurai putih dengan perlahan membuka kelopak matanya.


'Sial! sakit!' hal pertama yang ia katakan adalah umpatan didalam batinnya ketika membuka mata sudah merasakan pusing yang luar biasa dikepalanya.


Kedua tangannya benar-benar sakit, kedua pergelangannya memerah dengan bekas ikatan tali yang semalam.



"Bajingan itu! aku akan membalasnya!" dengan perlahan ia memaksakan kedua tangannya bergerak hingga akhirnya ia berhasil bangun dari posisi berbaringnya perlahan.



Namun baru saja ia terduduk, pinggang dan punggungnya benar-benar sakit. Pantannya juga sama sakitnya, ia menunduk. Dan betapa kagetnya ia melihat sekujur tubuhnya dipenuhi tanda tanda merah keunguan.


"Ah anjing!" umpatnya lagi dengan kesal tangannya menyibak selimut.



Kedua matanya membulat sempurna, bagaimana tidak?!. Ditempat tidur itu ada beberapa bercak darah. Mata emasnya seketika bergetar takut.



"Aku kehilangan keperawanan? aku kan laki-laki, mana bisa begitu!" ucapnya tak percaya dengan apa yang dia lihat.



"Apa pantat kakak sakit?" sebuah suara terdengar bertanya membuat Dae Jung mendongakkan kepalanya dan menemukan sosok adik kembarannya itu diambang pintu tengah menatapnya dengan tangan besarnya yang menenteng plastik hitam yang entah apa isinya.



Dae Jung benar benar takut, ia memundurkan tubuhnya perlahan walau sakitnya luar biasa. Ia mengingat dengan jelas kembarannya itu benar benar menyeramkan!. Kemarin pagi ia memasukkan beberapa mainan kedalam dirinya dan menggempurnya hingga beberapa kali pingsan dan dipaksa sadar lagi oleh adik kembarannya itu.




(Wuis! mengerikan!-author)



Jun melangkahkan kedua kaki jenjangnya mendekati kasur dimana sang kakak kembaran berada.



"Kau tidak perlu takut begitu padaku kakak, kita akan menjadi suami istri kan?" ucapan dari Jun tak begitu digubris oleh Dae Jung, ia lebih takut dengan seringaian adik kembarnya yang terlihat menakutkan seperti kemarin.




Tangan besar yang menenteng plastik hitam itu melepaskan pegangannya dan meletakkan plastik hitam itu diatas meja nakas.

Terlahir sebagai anak buangan raja.BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang