12.Monster Datang!

13K 1.3K 65
                                    


Disuatu pagi yang cerah, suara dengkuran halus terdengar dari sebuah kamar.

Terlihat seorang pemuda sedang tertidur pulas, rambut putih saljunya terkena sinar matahari yang masuk dengan malu-malu lewat celah gorden dari jendela kamar pemuda itu.

Karna merasa terganggu oleh sinar matahari, bulu mata putihnya bergerak. Alis putihnya bergerak membentuk kerutan didahi pemuda itu.

Terlihat sebuah perban putih tertempel rapi dikening pemuda itu.

Dengan perlahan ia membuka matanya, terlihatlah bola mata yang begitu cantik ketika terkena sinar matahari.

(Author lupa warna matanya, yang inget tolong diingatkan dikomen plis-author)

Pemuda itu, Dae Jung. Dengan cepat bangun dari tidurnya dan menaikkan koper-koper yang sudah ia siapkan kemarin keatas kasur dengan panik.


Ia berlari kencang menuruni tangga hingga sampai dilantai bawah, dimana kamar mandi terletak didekat pintu belakang rumah.

Ia meraih handuk dan masuk kedalam kamar mandi, dengan cepat melepas pakaiannya dan memulai ritual mandinya.


Kemarin malam sebelum tidur dia sudah memesan tiket kereta melewati telfon rumahnya.


(Lah emang bisa?, Jelas dong namanya juga imajinasi-author)



Karna ia sempat berkata pada keluarganya tidak mau dibelikan telfon.



'Ting'

'Tong'

(Ingat ini dunianya campuran modern dan jadul-auhtor)

'Ting'

'Tong'


Dengan cepat  Dae Jung memakai handuk sebatas pinggangnya dan memakai kaos oblong berwarna putihnya yang hampir senada dengan rambutnya yang seputih salju.



Ia keluar dari kamar mandi dan berlari membuka pintu.



Namun ....






'BRAK'

Sebuah tangan kekar menggebrak pintu disamping Dae Jung hingga ganggang pintu yang dipegang Dae Jung terlepas.

'Glup'


Mihat ganggang pintu yang terlepas, Dae Jung menelan ludahnya.

Terlihat pemuda dengan bahu lebar dan wajah tampan dengan mata emas yang sama persis dengan milik Dae Jung. Ia juga memiliki rambut hitam, alis, dan bulu mata yang senada hitamnya.

"Kenapa kau pergi sayang?" Pemuda yang memiliki tinggi yang lebih dari tinggi milik Dae Jung itu berkata dengan penuh penekanan dengan suara beratnya dan rahang yang mengeras.

Hal itu tak luput dari mata emas milik Dae Jung, ia takut. Tidak bukan takut kalau dia yang akan dilukai oleh pemuda didepannya. Ia takut pintu rumahnya benar benar rusak dan ia akan dimarahi ibunya.


"Kau tak mendengarku?!" Suara yang semakin berat dan serak milik pemuda didepan Dae Jung membuat sang empu tersadar dari lamunannya yang menatap ganggang pintunya dengan prihatin.



Loading.....


"ASTAGA?!"

Baru saja Dae Jung akan kabur dengan berlari kearah pintu belakang,


Terlahir sebagai anak buangan raja.BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang