Natalia dan jake pergi berkeliling taman dengan seoarang pemandu, dengan jake yang mengandeng tangan natalia.
Mereka harus terlihat serasi tanpa celah sedikitpun dihadapan orang orang disana bagaimana pun jake tetaplah anak kandung dari raja terdahulu, keturunan tidak bisa diubah.
"disebelah sini bunga bla bla bla...."
Ucapan dari si pemandu tidak didengar oleh natalia, dia tidak fokus dari tadi karna memikirkan kejadian semalam.
Siapa yang bisa membuat sihir seperti itu dengan skala sebesar itu selain dia dan jake? Padahal dia juga sudah memakai kalung sihir yang dia buat sendiri karna tidak bisa menggunakan sihir disini.
Jake manatap natalia yang sedang menatap kosong kearah bunga.
"jadi—." pemandu yang sedang menjelaskan itu berhenti saat melihat jake yang mengodenya untuk pergi.
"semoga liburan ratu dan pangeran menyenangkan, saya pamit undur diri." ucapnya sambil hormat membungkuk ala kerajaan lalu pergi meninggalkan jake dan natalia.
Natalia tidak menyadari kepergian sang pemandu dan masih menatap kosong kearah bunga didepannya, lebih tepatnya tempat jake palsu berdisi semalam.
Bunga tulip.
Itulah bunga yang ada didepannya yang sedang dia tatap kosong.
Padahal semalam sudah jelas kalau bukan bunga itu yang ada disini.
"kamu tau arti bunga tulip?." tanya jake yang membuyatkan lamunan natalia.
Jake yang masih menggandeng tangan natalia menariknya mendekat ke arah bunga tulip lalu jongkok didepan bunga tulip berwarna putih.
Jake melambaikan tangannya mengode agar natalia ikut berjongkok disampingnya.
Natalia dengan malas akhirnya berjongkok disamping jake dengan mudah, karna kali ini dia hanya menggunakan gaun biasa yang sederhana, tidak seperti gaun mewah yang biasa dia pakai serta jubah lambang kerajaannya.
Natalia melihat bunga tulip putih itu dengan sesama dan dia sedikit kagum, ternyata bunga tulip putih lebih cantik saat dilihat dari dekat.
"cantikkan." celetuk jake sambil menyentuh bunga tulip itu lalu menduplikatnya.
"nih, kita ngak boleh nyabut bunga yang ada disini kan." kata jake sambil menyodorkan bunga tulip putih itu.
Natalia mengambilnya lalu menciumnya.
Wangi.
Itu yang ada dipikirannya.
"bunga tulip itu lambang cinta dan kasih sayang." ucap jake sambil menatap lembut kearah natalia.
"iya tau kok." ucap natalia masih memandangi bunga tadi tanpa menatap jake.
"tapi kamu tau alasnku ngasih bunga itu?." tanya jake sambil tersenyum.
Natalia menatap aneh jake.
"bukannya udah pasti buat pencitraan." ucap natalia sensi, sejak semalam dia jadi sensi pada jake entah kenapa alasannya.
Jake memasang ekspresi syok.
Apa serendah itu dia dimata natalia?. Begitu pikirnya.
Jantung natalia tiba tiba berdenyut sakit tanpa alasan, eh atau itu jantunh jake?.
Natalia menatap jake yang masih diam.
"bukan." ucap jake pelan.
Jantung natalia tiba tiba berubah lagi meski masih berdetak kencang tapi kali ini beda, rasanya tidak sesak seperti tadi lebih tepatnya berubah gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
AntagonisQueen²
FantasySetelah mengetahui apa yang terjadi dan menjadi ratu diistana akhirnya aku menjadikan mereka semua sebagai selirku. Tapi aku punya misi, aku tidak boleh jatuh cinta pada jake lagi dan harus mempertahankan istanaku. "Para selirku!! aku datang untuk m...