24

134 22 0
                                    

Semua sedang menikmati bermain ditaman kristal.

Kecuali natalia tentu saja.

Natalia melamun memikirkan perasaannya, sejak berbagi perasaan bersama jake perasaannya jadi acak acakkan.

Seperti saat sedang bersama jake kadang dia merasakan sesuatu yang aneh, apa karna itu perasaan jake.

Atau natalia memang sedang menangkal perasaannya yang dulu yang kembali naik?.

"ratu ngak papa?."

Tanya jake tiba tiba yang hanya dibalas anggukan oleh natalia.

"dasar pangeran es." geram sunoo pada sunghoon.

"kenapa sih?. " tanya jungwon lelah, semenjak sampai sunoo hanya menggeretu padahal dia lebih tua dari yang lain.

"tadi aku minta tolong ambilin buku tapi nih pura pura budek." sunoo melirik lirik ke sunghoon yang asik mengobrol dengan jay.

"aku beneran ngak denger." elak sunghoon, dia juga tidak tahan mendengar ocehan sunoo.

"udah udah kalian berantem terus." lerai jake lalu menghampiri niki yang sedang berkutik membuat mahkota bunganya.

Niki dari tadi terus berusaha membuat mahkota bunga dengan arahan heeseung tapi tidak bisa terus, sempet dibantuin jay tadi tapi malah tambah rusak, mana heeseung cuma ketawa doang.

"cuacanya kok tiba tiba mendung?."

Mereka semua menghentikan aktivitas mereka saat mendengar ucapan jay sedangkan natalia masih diam seolah ada yang menutupi kupingnya.

Prang

"Ukh!!."

Heeseung yang sedang meminum teh tiba tiba meringis kesakitan bahkan cangkir tehnya sudah pecah.

Jake dengan sigap langsung memegang heeseung yang jatuh meringkuk memegangi perutnya.

"pangeran!."

Semua langsung menghampiri heeseung bahkan natalia ikut mendekat.

"sihirnya—."

Belum selesai sunoo bicara seseorang datang kearah mereka yang sedang panik.

"wah dapet jacpot!." ucap orang itu gembira melihat heeseung yang kesakitan.

Sunoo dan natalia melihatnya terkejut apalagi sunoo, dia memang sudah mendapa sedikit gambaran tapi dia tidak menyangka orang itu dalangnya.

"salam hormat ratu maaf saya lancang menyela momen bahagia anda." ucap orang itu sopan sambil menunduk salam ala kerajaan.

"jeongin?."

Orang tadi tersemyum lebar sampai matanya tak terlihat.

"ratu ingat saya?! Wah suatu kehormatan untuk saya!!." jeongin bertepuk tangan sembari tertawa.

Tawa yang menyeramkan bahkan diiringi suara petir dari langit yang menggelap.

"aduh maaf kelepasan." jeongin menunjuk heeseung yang kesakitan disebelah jake lalu menaikann telunjuknya mengode untuk berdiri.

Setelah itu heeseung berdiri secara paksa sambil menggeram kesakitan.

"akh!!."

Jake memapah heeseung yang berdiri kesakitan.

"Kamu siapa?!." ucap jungwon was was.

Jeongin menaikkan bahunya tak acuh.

"jeongin, aku cuma mau pangeran heeseung dapat tempat yang baik untuk melihat pertunjukkan."

AntagonisQueen²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang