"jake." jake hanya berdeham menyaut panggilan natalia.
Mereka berdua sedang berjalan jalan setelah selesai minum teh ditaman.
Jake menggandeng tangan natalia takut nanti terjadi hal yang tidak diinginkan katanya.
Natalia ingin bertanya tapi dia ragu ini benar benar perasaan milik jake atau dia karna terlalu takut akan bayang bayang kejadian semalam?.
"jake kamu ngak papa? Kita istirahat aja dulu yuk." ajak natalia yang langsung ditolak jake.
"tapi dari tadi jantung kamu berdetak ngak karuan, ayo istirahat jangan dipaksain, kita disini sebulan masih bisa jalan jalan besok."
Jake berhenti menatap natalia, natalia hanya menatap jake khawatir.
"aku ngak cape kok." jake memegang kedua pundak natalia berusaha meyakinkannya.
"aku lupa kalau kita bisa ngerasain perasaan satu sama lain, tapi gimana aku ngak bisa ngontrol soal ini." jake menatap dalam natalia.
"jantungku selalu berdetak kencang setiap bersamamu natalia." lanjut jake.
Dua orang lelaki yang umurnya cukup berbeda jauh ini sedang duduk berhadapan.
"apa kamu yakin akan berhasil?." tanya orang yang lebih muda.
"semua tergantung pada dirimu sendiri." ucap lelaki yang lebih tua lalu meminum tehnya.
"apa kamu benar benar di pihak lawan atau kawan, jadi bagaimana?." lanjut lelaki yang lebih tua yang dibalas seringai.
"ternyata anda masih meragukan saya pangeran heeseung."sopan lelaki muda itu sambil mendramatisir ucapannya.
"entahlah niki semua tergantung pada tidakanmu kedepannya." heeseung menaruh tehnya dan fokus pada niki.
"bukannya kamu yang meragukanku niki?." niki menyeringai mendengarnya.
"kalau saya meragukan pangeran saya tidak akan berada disini."
Brak
"kalian ngomong sih?!."
Geram jay memukul meja.Jay kesal dari tadi heeseung dan niki hnya berbicara hal aneh yang tidak dia dan sunghoon mengerti.
Emmm mungkin?.
Iya disini bukan hanya ada heeseung dan niki tapi ada jay dan sunghoon juga yang duduk berhadapan mereka duduk membentuk persegi.
Mereka sedang bermain permainan istana zaman kuno, entah apa itu hanya mereka yang tau, yang pasti mirip dengan catur, mirip.
"entahlah menurutmu gimana sunghoon?." heeseung menyeringai pada sunghoon.
Sunghoon awalnya panik tapi dia bisa menutupi baik dengan ekspresi datarnya.
"entah, mainkan saja kudanya." sunghoon mengalihkan pandangannya dari heeseung.
"kenapa harus kudanya? Kuda itu tangan kanan raja harusnya yang maju lebih dulu itu budak." heeseung menggerakkan budaknnya yang ternyata telah mengurung raja milik sunghoon bersama budak milik niki.
"iya, sepertinya pangeran sunghoon masih pemula, raja itu diam dan memerintah bukan bertindak gegabah, dikepungkan."
Jay memijat panggkal hidungnya pusing dia tuh, dia hampir tidak dianggap.
Dari tadi niki dan heeseung terus memojokkan sunghoon padahal miliknya free.
"kalian ngak liat aku?." tanya jay memastikan apakah dia terlihat atau tidak, siapa tau sunoo iseng terus nyulap dia jadi transparan.
Niki menatap jay heran begitupula yang lain tapi ekspresi niki yang paling membuat jay kesal.
"udahlah aku selesai, aku akan keruang kerja ratu saja." jay jalan sambil sedikit menghentak hentakkan kakinya marah.
Biasanya kalau dia dicuekin dia akan menggagu jungwon, tapi hari ini jungwon izin pulang untuk mengurus istananya, sekarang dia mau menganggu beomgyu saja yang pasti sedang berada dilautan dokumen.
"udah aku juga ada urusan penting." sunghoon ikut berdiri lalu pergi entah kemana.
Heeseung dan niki saling memandang penuh arti lalu saling menyeringai.
"lanjut?." tanya heeseung yang mendapat anggukan dari niki.
"wihh, siapa nih? Si rubah pulang untuk betapa, udah berapa lama disini?."
Sunoo mengernyit saat bertapanya diganggu, meski sebenarnya sudah selesai dia hanya ingin menutup mata
"berisik jungwoo, urus adikmu jungwhan saja sana." sunoo yang ingin fokus lagi tiba tiba tubuhnya diguncang oleh jungwoo.
"bukan itu! Aku datang kesini mau mastiin kamu udah tau soal ramalan yang akan terjadi di istana kristal?."
Sunoo hanya menggangguk kecil."lalu kenapa kamu malah disini?! Bukannya ini gawat?."
"iya sangat gawat makanya aku disini." ucap sunoo enteng mendapat tatapan tak percaya dari jungwoo.
"jangan bilang kamu melarikan dir-"
"jangan berpikir hal semenjijikkan itu." potong sunoo tak terima dituduh.
"lalu kenapa disini?." tanya jungwoo lagi.
"aku memulihkan tenaga, ini sulit banyak orang yang akan berpatisipasi akan ini, dan disini juga akan terjadi hal yang sangat tidak diinginkan."
"jangan bilang itu benar?." sunoo hanya mengagguk.
"kenapa tidak kau cegah sekarang?! Kau tiggal menghentikan jari lalu cring hilang." ucap jungwoo membara.
"kalau bisa aku akan begitu, tapi ini sudah garis takdir seberapa besar aku mengubahnya tidak akan ada yang berubah."
"tapi orang itu harus berperan besar kalau hal yang tidak diinginkan itu tidak terjadi."jungwoo menatap sunoi heran.
"orang itu?." tanya jungwoo lagi.
Ingin rasanya sunoo mencringkan jungwoo saja agar menghilang.
Dia ya? Tapi apa dia bisa membantu? -sunoo.
Hyatt
Hyakk
"PANGERAN TAEHYUN ADA SURAT DARI RATU!!."
Taehyun yang sedang berlatih langsung menoleh senang.
"kita sudahi latihannya sampai sini." taehyun pergi setelah berkata begitu.
"aku rasa pangeran taehyun sangat menyayangi sang ratu."
"bukan kah sudah tau meski hanya melihatnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
AntagonisQueen²
FantasySetelah mengetahui apa yang terjadi dan menjadi ratu diistana akhirnya aku menjadikan mereka semua sebagai selirku. Tapi aku punya misi, aku tidak boleh jatuh cinta pada jake lagi dan harus mempertahankan istanaku. "Para selirku!! aku datang untuk m...