12

220 36 1
                                    


Gelap.

Itu yang kuingat saat pertama kali membuka mata, hanya ada cahaya dari jendela.

Kruyuk

"lapar, ini dimana?." guman pelan anak lelaki kecil yang memegangi perutnya sambil melihat sekitar dengan baju compang campingnya.

Dia merasakan sakit diseluruh tubuhnya, ditubuhnya juga banyak luka jaitan suntikan ataupun luka lainnya, tapi tidak ada satupun yang dia ingat kenapa dia bisa sampai sini.

Dia berjalan dan meraba dinding itu tapi tidak ada pintu hanya jendela berlapis sihir yang tak bisa ditembus.

Anak itu menemukan nampan berisi roti, dan semangkok air.

Tanpa peduli apapun anak itu langsung meminum dan memakan roti itu, yang dia pikirkan hanya perutnya yang terus berbunyi.

"apa dia sudah bangun?."

"mungkin sudah. "

"coba cek kalau dia belum bangun juga, lakukan apapun agar dia bangun."

Setelah suara beberapa orang terdengar tiba tiba dinding di sebrang jendala itu bergerak maju dan bergeser terbuka, memperlihatkan beberapa orang dewasa menggunakan jas putih yang menutupi seluruh tubuhnya bahkan menggunakan kaca mata hitam.

"kamu sudah bangun? baguslah."

Ucapnya pada anak kecil itu, sedangkan yang diajak bicara mundur hingga menatap tembok lalu menyembunyikan sisa rotinya.

"haha.. Tenang saja aku tidak akan mengambil makananmu percobaan 0756 oh bukan sekarang namamu kan jay, selamat jay kamu satu satunya eksperimen yang berhasil, habiskan makananmu dan kami akan membuatmu lebih kuat." ucapnya lalu pergi dan tembok kembali menutup.

Anak kecil yang disebut jay tadi heran apa yang orang itu katakan, tapi dia tidak terlalu memikirkannya dan lanjut memakan rotinya, saat memakan rotinya tembok kembali terbuka dan kali ini orang orang itu membawa alat alat, seperti cambuk, jarum suntuk dari yang kecil sampai yang besar, pisau bedah , alat pernafasan dan alat alat lainnya.

"maaf kurasa tidak ada waktu istirahat jay." ucapnya dengan smrik menakutkan.























































"sudah kubilang dia kelinci percobaan terbaik."

"dia bisa bertahan sampai sekarang itu benar benar keajaiban."

"nih makan roti, kita akan malakukannya lagi." ucap seseorang menaruh beberapa roti dan air didekat jay.

Jay terbaring lemah dilantai.

Sakit.

Itu yang dia rasakan, orang orang itu tiba tiba menyerangnya, entah dengan menyuntiknya, mengabil darahnya dicampur dengan sesuatu lalu dikembalikan lagi, membelah dan menukar organnya, dan meminumkannya banyak obat.

Rasanya benar benar sakit dan sesak.

Jay merangkak berusaha menuju kearah jendela.

Dia memandang luar jendelanya yang berada dilantai atas dan melihat anak perempuan yang berjalan sedikit melompat bersenandung senang sambil membawa beberapa kerikil.

Jay melihat anak itu aneh, kenapa dia bisa sesenang itu padahal itu cuma sebuah kerikil?. Batinnya heran.

Anak itu tiba tiba berhenti dan melihat kearah jay, jay reflek menunduk agar tak terlihat, anak itu mengangkat bahunya lalu melanjutkan perjalannya dengan riang.

AntagonisQueen²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang