18

199 31 1
                                        

"sekarang kurasa aman." ucap in dengan mata yang melihat kearah manapun memastikan agar tak ada yang melihat lalu pergi keluar istana.

"aman?." tanya felix pada dirinya sendiri, mengintip dari balik dinding dengan mantel panjang menutupi badan dan wajahnya.

"gimana udah pergi?." tanya natalia ikut mengintip,menggunakan mantel yang sama dengan felix.

Sunoo menghela nafas lelah, bisa bisanya dia bertemu seseorang yang sifatnya mirip natalia.

"kan sudah ku bilang dia tidak bisa melihat kita, ini jauh dari pintu masuk istana, kecuali kalau dia punya penglihatan super." ucap sunoo frutasi sudah berapa kali dia mengatakan itu tapi tidak ada yang mendengar.

"ratu, seharus kita tadi ke menara sihir dulu, kita seharus minta mantel tembus pandang dari penyihir." ucap felix dengan wajah seriusnya, natalia disampingnya ikut mendengarkan dengan serius juga.

"benar juga itu lebih hebat dari mantel biasa ini, jadi kita bisa berjalan disampingnya tanpa ketahuan." ucap natalia sambil mengagguk diikuti felix yang mengagguk setuju.

Sunoo menghela nafas lagi,dia benar benar heran mereka berdua pura pura bodoh atau memang bodoh beneran?.

Sudah jelas in adalah sesuatu yang tidak biasa jika dibandingkan dengan mantel tembus pandang tentu itu bukan apa apa untuknya, mereka bersembunyi disini saja sunoo sudah bersusah payah menyembunyikan aura mereka.

"ayo pergi dia hampir tidak terlihat." ucap sunoo lalu pergi meninggalkan natalia dan felix.

"hei tunggu!." ucap natalia sambil berlari kecil menyusul sunoo, sunoo tidak takut apa meninggalkan istrinya bersama lelaki lain malam malam begini, itu pikir natalia.

"Tunggu!!." ucap felix dengan nada rendahnya lalu menyusul mereka.

"hmm.. Kalian kira aku bodoh? Dasar sampah!."

















"eh sunoo, in tadi beneran kesini? Kok banyak kelelawar yang terbang ada suara burung hantu juga." tanya felix sambil memegang baju bagian kiri sunoo.

"iya ih, serem banget banyak pohon rindang lagi, beringin juga banyak." ucap natalia yang merinding sambil memegang baju bagian kanan sunoo.

"hah... Namanya juga hutan jelas ada yang begitulah! Kalian kira ini dimana?!." kesal sunoo yang sudah lelah, padahal mereka ingin menangkap in yang masih belum dipastikan dia itu apa, tapi sekarang dia malah merasa sedang menjaga bayi.

"lepas atau..."

"AWASSS!!!." Sebelum sunoo selesai bicara felix berteriak lalu menarik natalia kepelukannya dan jatuh kebelakang.

Grrrr

Sunoo bertepuk tangan melihat adegan hiroid felix menyelematkan natalia dari beruang yang ingin melompat kearah mereka.

"mana beruangnya?!." ucap felix mendramatisir dengan natalia yang masih didekapannya.

"masuk semak!." ucap sunoo sinis lalu menendang felix jauh dari natalia.

Dia kesal bukan hanya karna natalia yang dipeluk, tapi bisa bisanya orang ini tidak balas budi? Sejak keluar istana dia yang selalu ditempeli felix tapi saat ada bahaya dia menarik natalia saja? Wahh!!...

Sunoo memeluk natalia dengan posesif sedangkan yang dipeluk hanya diam mencerna kejadian.

"kita harus hilangin kuman yang nempel." ucap sunoo sambil melirik kearah felix.

"jadi maksudnya aku kumannya?!." kesal felix merasa tersindir.

"entahlah." jawab sunoo santai.

AntagonisQueen²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang