11

244 36 2
                                    

"jadi ada keperluan apa kalian kesini." tanya seseorang yang berpenampilan menakutkan dan berbadan besar dengan wajah seramnya.

"kita kesini ingin mencari budak." jawab sunghoon tenang.

"Ah? Hahahaha.... Meski kalian terlihat mewah tapi jangan salah budak disini berkualitas tinggi begitu pula dengan harganya!." ejek orang itu.

"nih masih kurang?." ucap sunghoon menunjukan koper yang dibawanya dari tadi, koper yang berisikan sepuluh batang emas.

"wah..." orang itu ingin mengambil emas itu tapi natalia langsung menutup koper itu.

"budak nya dulu dong, om ngak sabaran deh." ucap natalia manja.

"oh? I iya! Kita punya kualitas terbaik untuk pelanggan terbaik, anda mau berapa budak?." tanya orang itu tiba tiba ramah.

"emm... Kurasa kita perlu tiga." jawab sunghoon yakin.

"baiklah nanti akan kita kirim kerumah anda silahkan isi alamatnya, tapi bisa saya liat dulu emasnya untuk mendapat kualitas budaknya." ucap pria itu yang dituruti sunghoon.

Pria itu tersenyum lebar.
"baiklah nanti akan saya langsung kirimkan budaknya!." ucap pria itu semangat.

Sunghoon dan natalia saling melirik lalu....

"Aaaa sayang.... Aku mau liat budaknya." rengek manja natalia tiba tiba sambil memeluk legan sunghoon, sunghoon kaget atas tingkah natalia, natalia yang tak kunjung mendapat balasan mencubit pinggang sunghoon.

"aduh!, sayang... Ngak boleh kotor." ucap sunghoon sambil menegelus kepala natalia.

"ih ngak mau!! Pokoknya aku mau liat! Sayang kamu jahat, aku benci kamu." natalia memunggungi sunghoon dengan tangan terlipat didada dan mulut dimajukan seperti anak kecil yang marah.

"hah........ Iya iya, maaf bisa kita liat dulu para budaknya?." ucap sunghoon pada orang itu.

Orang itu terlihat sedikit panik tapi langsung mengatur lagi ekspresinya.

"baiklah saya akan menyiapkan mereka dulu sambil memeriksa emas ini." ucapnya lalu pergi keluar ruangan.

"hah...." natalia dan sunghoon membuang nafas bersamaan.

"kalau emasnya ketauan kw gimana?." tanya natalia mulai cemas.

"tenang aja kan sunoo yang buat." ucap sunghoon enteng lalu berdiri untuk memeriksa ruangan itu.

Mereka menggunakan emas palsu, itu sebenarnya hanya kayu yang disihir menjadi emas oleh sunoo, mereka bisa saja dipenjara kalau ratu tau tapikan ini ratu yang melakukannya, ah sudahlah.

"disini ngak ada apa apa." ucap sunghoon yang membuka buka laci meja.

"berarti dia pintar, mana ada orang yang menyimpan dokumen penting diruang tamu dan meninggalkannya begitu saja." kesal natalia lalu bersandar ke sofa.

"iya sayang....  Jangan marah dong." ucap sunghoon menggoda natalia.

Natalia diam menahan amarahnya tapi lebih kemalu.

"a-apaansih! Tapi aneh dia dari tadi selalu bilang kita, berarti bukan hanya dia yang menjalankan bisnis ini?."

"bukan kah itu sudah jelas? Dia pasti menjalankan bisnis ini dengan skala yang besar." ucap sunghoon duduk kembali dan mengatur ekspresinya.

"berart—." ucapan natalia terpotong saat pintu terbuka dan orang tadi kembali masuk, bersama seseorang?.

"maaf tuan saya lupa punya janji pada anda karna ada tamu yang datang tiba tiba." ucap orang itu dengan seseorang dibelakangnya dengan ramah.

AntagonisQueen²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang