part26

125 39 2
                                    

Bel masuk berbunyi membuat para siswa siswi yang masih berada di luar kelas maupun kantin terpaksa harus masuk ke kelas,begitu juga dengan kelima remaja yang sedang berjalan di lorong sekolah.

Setelah kejadian tadi di rooftop Rafatar takut jika Qila memberitahu soal penyakitnya kepada Bunda dan Ayahnya.

"Anj** udah bel lagi aja," keluh Andra.

"Ngapa lo?" tanya Dani.

"Males belajar gue,bolos kuy," jawab dan ajak Andra.

"Bolos mulu,kapan belajarnya be**,kalo bolos mulu lo kaga pinter pinter nanti," ucap Daniel.

"Ngomong mulu lo pada ah," kesal Aska.karena sedari tadi Dani Andra dan Daniel ngoceh mulu.

Sesampainya di kelas mereka langsung duduk di bangku masing masing,tak lama datang keempat remaja siapa lagi jika bukan Salwa dkk.

"Assalamualaikum,good morning," ucap Gisel,yang masih di ambang pintu.

"Waalaikumsalam," jawab seluruh murid.

Salwa dkk berjalan ke arah bangku mereka,saat melewati meja Rafatar Salwa tersenyum dan tentu hal itu dilihat oleh Rafatar.

"Njir dia senyum aja manis banget," gumam Rafatar.

Daniel yang duduk disamping Rafatar menyenggol tangan Rafatar. "Ngomong apaan lo Raf?" tanya Daniel.

"Engga gue engga ngomong apa apa," jawab Rafatar.

Keadaan kelas cukup berisik hingga datang seorang guru yang masih usianya masih muda.

"Selamat pagi anak anak!" sapa Bu Asila(guru matematika dan wali kelas).

"Pagi juga Bu!" jawab seluruh murid.

"Sebelum mulai pelajaran Ibu ingin menyampaikan informasi bahwa sebentar lagi kalian akan melakukan penilaian tengah semester," ucap Bu Asila.

"Jadi bagi yang belum melunasi uang spp segera dilunaskan ya anak anak," lanjutnya.

"Baik Bu," jawab seluruh murid.

"Silahkan di buka buku paketnya halaman dua ratus lima puluh tiga,kerjakan soal dari nomor satu sampai sepuluh," kata Bu Asila.

"Astagfirulah," pekik Andra.

"Ya allah masyaAllah tabarakalah," gumam Daniel.

"Apaan nih kok banyak angka sih," timpal Dani.

"Berisik lo pada tinggal kerjain aja susah bener," kesal Aska.

"Dahlah tar aja nungguin si bos aja," kata Daniel.

Plak!

"Anjir sakit be**," ucap Daniel, sambil memegang tangannya yang dipukul oleh Dani.

"Kerjain sendiri lah bo***,kalo kaya ginih kapan lo pinternya," ujar Andra.

Rafatar yang duduk didepan bersama Aska melemparkan buku tulisnya kebelakang yang mana langsung ditangkap oleh Dani dan Daniel.

Fyp sebernernya mereka semua pintar cuman kalo kata Daniel mah 'kalo ada yang gratis ngapain mikir'

"Apaan nih Raf?" tanya Daniel.

"Buku tulis buat lo nulis," jawab Rafatar.

"Hahahah," tawa Dani.

"Gue tau lo kaga bawa buku tulis makanya gue kasih," ujar Rafatar.

"Makan tuh buku tulis Nil," kata Andra.

"Bac*** lo Ndra."

Dua puluh menit telah berlalu dan Daniel Dani serta Andra belum juga mengisi satu soal pun bukunya pun masih kosong berbeda dengan Aska dan Rafatar yang sudah selesai menyelesaikan sejak sepuluh menit yang lalu.

RAFATAR(END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang