Heyyo 👋
Gimana kabarnya?
Hm happy reading 💖
But, vote and comment Yaa!I'm school 100% guys😭🤗
________
Sudah 1 Minggu 4 hari semenjak Alfred dan Arthur berpamitan pada keluarga Dexter, dan semenjak hari itu pula mereka berdua menghilang bak ditelan bumi. Mereka berdua tidak bisa dihubungi. Benar-benar hilang komunikasi.
Aegle yang merasa resah pun pernah menuju mansion keluarga Alexander yang luas juga megah.
Tapi tetap saja, ia tak bisa menemukan Alfred atau Arthur.Sedangkan Aileen, dia tahu bahwa dia tidak mempunyai hak untuk khawatir pada Arthur tapi hatinya tidak bisa berbohong. Kenyataannya ia khawatir.
"Tuh dua cowok kemana sih?" Tanya Aileen pada Aegle saat mereka ada di kamarnya.
Aegle menggeleng tidak tahu.
"Udah-udah jangan ngomongin mereka Mulu, jangan ketergantungan sama manusia. Gak ada manusia yang bener-bener sesuai sama ekspetasi kita kecuali ya diri kita sendiri.
Dan ada atau pun gak ada cowok di hidup kita, gak bakal bikin kita mati kan?" Tanya Aegle pada Aileen yang dijawab anggukan.Gadis itu menampilkan smirknya.
"Yeah, jangan sampe gara-gara cowok dan masalah percintaan kita jadi lemah. Haha NEVER." KekehnyaAegle ikut terkekeh geli mendengarnya.
"Of course, just fokus for our mission and leave this f*çking situation."Aileen mengangguk.
"Queen fix each other crown"*(Ratu saling memperbaiki mahkota.)*
"Being me, doing me, for me." Balas Aegle.
"Yeah, sometimes being alone is best"
*(Yeah, terkadang Sendiri itu yang terbaik)*
Mereka berdua pun saling tatap, seolah mempunyai pikiran yang terhubung, kemudian mereka berdua pun bangkit lalu menuju darkroom.
Darkroom sendiri adalah ruangan yang menjadi pelampiasan sisi gelap keluarga Dexter.
Mereka bukan orang baik,
Bisa dibilang mereka mempunyai sisi kelam masing-masing.
Tapi mereka mencoba sedikit berubah. Dan menjalankan misi untuk suatu tujuan.Mereka bahkan tidak ragu untuk membunuh orang yang mereka anggap benalu, tapi karena mereka sangat menghargai nyawa yang diberikan Tuhan. Mereka memberi 3 kesempatan dan juga melihat aspek dari perbuatannya.
Karena Mereka pikir mereka bukan tuhan yang boleh mencabut nyawa manusia.But, sometimes you must being devil, right?
(Tapi, terkadang kamu harus menjadi iblis, benar?
***
Sesampainya di ruangan itu, Mereka memperhatikan sekitar yang dipenuhi oleh senjata-senjata antik juga berkualitas tinggi.
Setelah melihat-lihat semuanya, mereka pun segera berganti pakaiannya menjadi baju olahraga karena mereka ingin mempersiapkan diri lebih matang untuk misi beberapa hari lagi entah itu hanya mereka berdua,
Ataupun bersama Alfred dan Arthur.Tapi mereka tidak terlalu perduli.
Entah, dengan ataupun tanpa kedua lelaki itu.Setelah siap, mereka sama-sama berlatih dan terus-menerus memukul samsak itu untuk meluapkan emosinya.
***
"Cape banget" keluh Aileen saat ia sudah merebahkan diri di kasur favoritnya.
Aegle yang sedang duduk di depan meja belajar pun menoleh .
"Hmm" gumamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POISON TWINS (END)
Teen FictionBercerita tentang gadis kembar yang seperti terjebak di labirin kehidupan. ingin melangkah kedepan ada misteri. melangkah kebelakang pun ada tantangan. Namun jika mereka hanya berdiam diri, Mereka akan semakin terjebak di situasi yang semakin rumit...