43. success in mission

1K 151 22
                                    

Heyyo 👋

Vote sama komennya yaa 💘

Komen tentang chapter ini ya. Come on guys!!

Happy reading 💫

2179 words.

***

Dengan langkah pelan, Aileen terkejut saat menemukan Aegle yang sudah tak sadarkan diri. Dengan gerakan yang cepat, gadis itu menepuk-nepuk pipi Aegle—berniat membangunkannya.

Tapi semua usahanya sia-sia saja, kembarannya itu tak kunjung membuka mata. Dengan panik, Aileen mengecek denyut nadi dari Aegle, dan syukurlah denyut nadinya masih ada meskipun melemah.

Karena tak ingin membuang waktu, Aileen menggendong Aegle di punggungnya.

***

Di tempat lain, tepatnya dibelakang patung Dewi kali. Toni dan Ryan saling tatap lalu mengangguk pertanda mereka akan memulai pengambilan batu permata itu.

Hal yang pertama dilakukan Ryan adalah memuja sang Dewi dengan menyatukan kedua telapak tangannya.

Membaca mantra, mengabdi, dan memuja. Semua dilakukan Ryan agar tidak ada yang curiga dengan tindakannya sekarang.

Dan pada saat yang tepat, Ryan mengambil batu permata itu dengan kedua tangannya.

Tapi saat Ryan ingin memasukan batu permata itu pada tas yang sudah ia bawa, ada satu tangan yang mencegahnya. Yaitu tangan dari Zergant—orang yang menjadi pemimpin atau akar dari semua kekacauan ini.

"Kenapa diambil tuan?" Tanya nya curiga.

Ryan menggeram lalu menatap tajam zergant.
"PERGI!! PERGI BERTAPA! KAMU SUDAH MENGORBANKAN ANAK YANG TIDAK BERSALAH. PADAHAL DIA JUGA SALAH SATU ANAK YANG SUCI! PERGI! BERTAPA LAH SELAMA 1 JAM DAN KEMBALI DENGAN MEMBAWA RACUN ULAR APAPUN!" perintah Ryan mutlak. Ia berpura-pura seolah ia masih dikuasai oleh ilmu hitam.

Zergant membisu tapi setelah itu ia buru-buru bersujud di kaki Ryan dan memohon ampun.
"Baik, saya akan lakukan! Tolong, jangan kutuk saya" pinta nya memohon.

Ryan mengangkat satu tangannya tinggi-tinggi, pertanda mengusir Zergant untuk segera pergi dan bertapa.

dengan langkah cepat, pada akhirnya Zergant sudah menghilang untuk menyiapkan semua keperluannya untuk bertapa. Meskipun hanya satu jam, tapi dia tidak ingin membuat Dewi marah dan benar-benar mengutuknya melalui Ryan. Karena menurutnya itu adalah kecaman yang benar-benar berbahaya.

***

Aileen mengamati sekitar untuk mencari keberadaan dari Toni dan Ryan. Dan setelah menemukan keberadaan keduanya, Aileen mengkode mereka untuk mendekat padanya.

"Kalian gapapa? Gak ada masalah?" Tanya Aileen setelah dua anak itu menghampirinya.

Toni dan Ryan kompak menggeleng.
"Gak ada kak," jawab Toni.

Aileen menghela napas lega.

"Kita langsung pergi kak?" Tanya Ryan yang dibalas gelengan dari Aileen.

"Kakak gak bisa egois buat langsung pergi dari sini. Masih banyak hal yang kakak harus lakuin. Ngebebasin anak-anak disini, cari tempat dimana mayat-mayat anak lain di sembunyiin, dan bikin pengaruh ilmu hitam pada semua orang yang ada disini lenyap"

"Kakak tau, beberapa orang disini adalah orang baik yang dipaksa jahat. Dan kakak pengen bikin mereka kembali hidup dengan diatur oleh tuhan dan diri mereka sendiri! Bukan Zergant ataupun ilmu hitam. Jadi kakak gak bisa pergi." Jelas Aileen yang membuat Toni dan Ryan mengangguk.

THE POISON TWINS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang