Hi 💞
Welcome back😌
Vote sama komen yaa dan baca note di bawah
Happy reading 💞
***
Aileen sedang berjalan dengan handuk di kepalanya, gadis itu merenyitkan keningnya saat pintu ruangan Aegle terbuka dan ada keluarganya yang masuk kedalam. Buru-buru ia masuk tapi sayangnya ada satu tangan yang mencekal lengannya.
"Sini ikut gue" perintah Arthur mutlak.
Aileen berdecak tapi tetap saja menurutinya. Gadis itu tau bahwa pacarnya sekarang sedang marah, terbukti dari ekspresi datar yang ditunjukkannya.
Setelah mereka berada di koridor yang sepi, Arthur langsung memojokkan Aileen di dinding dengan kedua tangan yang berada di sisi wajah Aileen. Bahkan tadi Arthur melepas handuk yang ada di rambut Aileen.
"Jangan kayak gini Arthur!" Peringat Aileen tajam.
"Terus gue harus gimana hah? Ngurung Lo biar gak seenaknya kabur dari gue dan ninggalin gue tanpa kabar huh?" Tanya cowok itu beruntun-meminta penjelasan.
Aileen memalingkan wajahnya lalu menghela napas. "Maaf Arthur, gue tau tindakan gue salah. Tapi Lo juga tau kan gue ngelakuin semua itu karena pengen Muasin diri gue sendiri atas pencapaian dari misi itu. Bisa di bilang gue terobsesi buat berhasil. Gue ngejalanin misi itu kemarin sendirian karena Aegle yang di gigit ular sampe dia lemes."
Aileen memejamkan matanya sebentar lalu merangkum wajah Arthur. "Lo tau, kemarin-kemarin gue juga lemes karena ikatan batin antara gue sama Aegle itu kuat. Dia sakit, gue juga kena dampaknya. But it's okay, semuanya bener-bener terbalaskan dengan keberhasilan yang gue raih. Dan sekarang, kalau Lo mau marah atau pun ngejauh dari gue," Aileen menghela napas lalu tersenyum.
"Gapapa, gue terima konsekuensinya. Jadi sekarang pertanyaan gue apa Lo mau maafin gue atau justru Lo Ninggalin gue ARTHUR ALVIN ALEXANDER?"
Hening, setelah pernyataan dan pertanyaan yang di berikan oleh Aileen, Arthur tidak mengatakan apapun. Aileen yang sadar pun terkekeh pelan lalu berbalik arah.
Tapi, saat gadis itu melangkah menjauh, Arthur berlari dan langsung memeluk tubuh kecil Aileen dari belakang hingga membuat tubuh gadis itu tersentak.
"Gak bisa. Jangan tinggalin gue. karena gue gak bisa ninggalin Lo dan Lo juga gak boleh ninggalin gue. Lo udah jadi candu buat gue Aileen. Gue udah nganggap Lo like a drug jadi jangan coba-coba!"
Aileen terkekeh, ia membalikan badannya lalu memandang wajah tegas Arthur dan seperdetik kemudian tertawa pelan.
"Drug? Kenapa gak rokok aja?" Tanyanya bingung."because drugs are very addictive. and I don't want you to be a cigarette because in the end the cigarette will be stepped on after it runs out and replaced with a new one" jawab Arthur dengan aksen British-nya yang fasih. Intonasi suara cowok itu juga berat dan sangat tenang.
Translate: karena narkoba sangat membuat candu, dan saya tidak ingin kamu menjadi rokok karena pada akhirnya rokok akan diinjak setelah habis dan diganti dengan yang baru.
Aileen mendengus karena salah tingkah. "Bagus, Lo udah pinter gombal sekarang."
Arthur tertawa. Kerutan dan raut datar di wajahnya pun sudah memudar. "Gue kayak gini cuman sama Lo doang, Aileen. Lo ngasih apaan sih ke gue sampe gue kayak gini" cowok itu mengacak rambutnya kasar sambil mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POISON TWINS (END)
Dla nastolatkówBercerita tentang gadis kembar yang seperti terjebak di labirin kehidupan. ingin melangkah kedepan ada misteri. melangkah kebelakang pun ada tantangan. Namun jika mereka hanya berdiam diri, Mereka akan semakin terjebak di situasi yang semakin rumit...