Holla guys👋
.
Jangan jadi siders yaa:(.
_____
Setelah tiba di paviliun dengan mendorong kursi roda berisikan manusia tua Bangka penuh dosa ini, Aegle langsung menujungkal kan marchel tepat disamping para tawanan lainnya yang membuat seluruh atensi perhatian menoleh padanya.
Aegle pun melihat ke seluruh ruangan yang dipenuhi oleh laki-laki yang terikat kaki dan tangannya.
Aegle memperkirakan mungkin disini berisikan sekitar 60- 70 orang."Udah kumpul semua?" Tanya Aegle.
"Sepertinya ada yang kurang nona" jawab jack yang mendengar pertanyaan dari nonanya.
"Siapa y—" ucapan Aegle terpotong,
Bruk
Mereka semua pun menoleh ke sumber suara.
"Anjirr nih tua Bangka minta di tempeleng emang." Omel dewi sambil membanting orang yang sedang dirangkulnya.
Pletak
Dewi memukul kening orang itu cukup kencang.Aegle dan semua orang disitu hanya menggeleng pelan sambil terkekeh.
Dewi pun mensejajarkan pria itu dengan yang lainnya. Kemudian mendekat pada Aegle.
"Semuanya sudah diikat, tunggu 5 menit lagi lalu mereka akan sadar." Ucap Aegle pada semuanya.
lalu ia berbalik kemudian melirik wanita-wanita yang tadi ditawan untuk jadi pemuas nafsu para pria bajingan itu. ( Ivanka, Dewi dll)"Ada masalah tadi?" Tanya Aegle
Ivanka dan yang lainnya kompak menggeleng.
"Nothing" jawab salah satu dari mereka.
Sedangkan yang lainnya,
*wanita yang dulu disiksa dan juga dinodai* ( Oktora dll) itu pun duduk dengan tangan yang gemetar karena melihat banyaknya pria disini.
Jujur, mereka masih trauma atas siksaan para pria yang sedang menutup mata dihadapan mereka saat ini.Aegle mengangguk pelan saat melihat ketakutan di mata sebagian wanita disini kemudian ia melirik semua pria disini.
Tangan yang terikat, mulut yang di lakban dan ke 12 pria yang menjadi pemeran utama berada di barisan paling depan hanya menggunakan ewwh boxernya saja.
karena tadi aktivitas mereka menjadi kacau.Sambil menunggu 4 menit lagi. Aegle memeriksa semua barang yang di butuhkan. Lakban, pisau kecil, racun dengan dosis rendah, oli hitam di dalam wadah, pisau kecil, banyak tikus dan sarung tangan.
Ah, ia sampai lupa untuk menghubungi orang tuanya terlebih dahulu. Aegle telah menyiapkan semua dengan rapih.
Lalu ia menyalakan laptop yang sudah tersambung pada LED proyektor yang tersedia di paviliun mewah ini.Ia melambaikan tangan begitu kamera terhubung dengan orang tuanya.
"Hi pa, mom." Sapa Aegle
Mereka berdua membalas sapaan Aegle dengan anggukan dan senyuman.
"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya sang mommy khawatir.
"Fine mom" jawab Aegle
"Bagaimana semuanya Jack?" Tanya papa Drax yang melihat Jack berdiri disamping Aegle.
Jack yang mendengar namanya disebut itu pun langsung membungkuk sopan.
"Syukurlah berjalan lancar tuan. Beberapa menit lagi mereka akan sadar.""Baiklah." Balas drax
"UWlee-uwlee" suara sang mommy terdengar seperti akan muntah. Ia pun Buru-buru menuju wastafel.
"Maaf Aegle, papa harus ngurus mommy kamu dulu. Papa tutup telponnya." Panik sang papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POISON TWINS (END)
Novela JuvenilBercerita tentang gadis kembar yang seperti terjebak di labirin kehidupan. ingin melangkah kedepan ada misteri. melangkah kebelakang pun ada tantangan. Namun jika mereka hanya berdiam diri, Mereka akan semakin terjebak di situasi yang semakin rumit...