50. FEELS HURT

1.1K 137 24
                                    

Hi 🖤

I'm back

Finally guys!!!!

Vote sama komen nya 🥰

Jangan lupa baca note yang ada di bawah yaa 🖤

Happy reading.

***

Memaafkan tapi tidak lupa adalah situasi dari Aegle pada orangtuanya.

Semuanya tidak sama lagi, semakin gadis itu merenung, semakin lama pun Aegle semakin paham atas semua perlakuan dari Papa dan Mommy nya.

Gadis itu sekarang masih berada di balkon kamar pribadinya sambil melamun dan memandangi pemandangan dari lantai dua.

"Ekhem" Aileen tiba-tiba datang pada kamarnya yang membuat Aegle berdecak pelan.

"Apa Lo? Mau nyalahin gue juga?" Tanya gadis itu sensi.

Aileen justru tertawa mendengarnya. "Sensi amat Lo? Gue gak pernah mau nyalahin kembaran gue, karena gue tau kalau Lo gak se-amatiran itu."

Aegle yang semula datar langsung menampilkan senyum tipisnya. "Fuck you"

Aileen semakin tertawa dan mendekat, kemudian gadis itu memeluk Aegle. "Sorry gue gak bisa bantu banyak"

Aegle mengangguk mengerti karena  gadis itu juga tahu bahwa Aileen sudah membantunya dibeberapa hal.

Selang beberapa detik, Aegle melerai pelukan keduanya.

"Gimana luka Lo?" Tanya Aileen.

Mendengar pertanyaan itu, kini Aegle justru tersenyum masam. Dan karena tidak mau banyak bicara, dia yang ingin memperlihatkan lukanya pun membuka Hoodie oversize berwarna hitamnya dan melemparnya ke sembarang arah.

Kini hanya tersisa tank top yang Aegle kenakan. Sedangkan Aileen langsung berdecak marah karena melihat lebam dan luka-luka yang ada di punggung Aegle sudah memburuk. meski sudah mengering, tapi tetap saja kulit putih gadis itu kontras dengan lukanya.

Tiba-tiba saja Aileen merasakan sakit di punggungnya juga.

"Liat, mahakarya dari papa Lo" puji Aegle sambil menggeleng pelan sembari melihat pantulan dirinya di cermin besar yang ada di dekat meja belajar.

"Aileen?" Panggil Aegle pelan yang membuat Aileen menoleh.

Aegle menghela napasnya lalu mengambil Hoodie nya dan kembali memakainya.

"Dia sayang gak sih sama gue?" Tanya Aegle tak habis pikir. Yang gadis itu maksud adalah Papanya.

"Kemarin-kemarin gue kaget banget pas gue bangun gue langsung di pasung dan tiba-tiba di cambuk sama Papa karena masalah Mommy. Dan di saat gue di cambuk itu, Gue bahkan udah bilang berkali-kali kalau gue gak sengaja numpahin minyak itu. Demi tuhan, Aileen! Gue gak sengaja" jelas Aegle dengan mata yang sudah memerah karena mencoba menahan air matanya.

"Kalau kak Derald gak nyuruh dan ngeberontak sama papa. Gue pasti udah MATI" Aegle sengaja menekankan ucapannya agar Aileen semakin tidak berkutik di tempatnya.

"ini Bukan cuman sekali atau dua kali. Tapi ini udah ke tiga kali dia nge cambuk gue karena kesalahan yang gak gue sengaja."

"Aegle" panggil Aileen tak menyangka.

"Dengerin keluh kesah gue sekarang sebelum gue ngebunuh diri gue sendiri karena muak" ancam Aegle dengan intonasi datar.

"AEGLE!" teriak Aileen marah. Gadis itu benci jika semua orang selalu mudah untuk mengatakan tentang kematian.

THE POISON TWINS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang