14. started

1.9K 242 19
                                    

Hi👋

Gimana kabarnya?

Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih💖
_

___

Pagi hari yang cerah kali ini adalah awal dari perjuangan Aegle.

Ia telah melakukan video call tadi bersama keluarga Carter, meskipun berat tapi mereka semua tetap mendukung .

Aegle sudah berpenampilan eum cupu? Rambut yang di ikat dua, kacamata tebal, kaos yang kebesaran dan juga tas yang sedang. Dia pun memakai masker.

"Pfttt Lo kaya bocil haha" ejek Aileen saat melihat penampilan kakaknya itu.

"Berisik" ketus Aegle.

Aileen langsung mengatupkan bibirnya.
"Yaudah, Gue anterin sampe deket pangkalan angkot depan ya."

"Iya." Jawab Aegle

sesudah berpamitan pada Arthur dan Alfred.
Aileen mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di dekat pangkalan angkot, Aegle pun turun.

"Good luck" kata Aileen sambil memperhatikan Aegle.

"Thank." Jawab Aegle.
Ia pun segera melangkah dan memasuki angkot untuk pergi ke tempat yang diperkirakan.

Setelah sampai di tujuan, Aegle melirik ke kanan dan kiri.
Dia tersenyum miring karena melihat ada beberapa orang berbaju hitam yang bersembunyi di balik pepohonan.

"Lets start the game"
gumamnya sebelum ada tangan yang menutup mulutnya dengan kain yang diberi obat bius?

🦋🦋🦋

Aegle mengerjapkan matanya setelah kesadarannya kembali.

"CK, sialan badan gue sakit." Gumamnya kesal karena ia tertidur dengan posisi meringkuk dengan tangan diikat.

Aegle pun duduk lalu menatap sekeliling. ada sekitar 12 orang disini.
Gila. Itu kata yang terlintas di otaknya.

"K-kalian s-siapa" ujar Aegle berpura-pura, ia ingin mengetes jika orang-orang ini bayaran kakaknya atau bukan.

"Ini kita" ucap salah satu wanita itu.

"S-siapa?" Balasnya masih berpura-pura.

"Suruhan kakak Lo, udah jangan pura-pura." Ucap salah satu mereka sambil memutar bola matanya.

Aegle pun mengangguk lalu tersenyum tipis.
"Maaf harus ngelibatin Lo semua"

"Santai, lagipula kita dibayar kok haha" kata Ivanka.

"Lo semua ngelakuin ini cuman karena uang? Gak ada niatan ngebantu atau kasihan sama wanita-wanita disini?" Tanya Aegle jengah

"Gak gitu, kita juga ada niatan buat ngebantu mereka, kita jadi wanita penghibur juga karena terpaksa. Sedangkan mereka? Bener-bener di paksa bahkan banyak yang trauma."

"Tapi yaudahlah kalau kita-kita mah nikmatin aja." Kekeh Ivanka sesad yang di angguki semuanya."

Aegle mendecak.

THE POISON TWINS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang