11. Ayata dan kawan-kawan 🍁

1K 250 20
                                    

Haiii selamat datang kembali^^


🍁🍁🍁

"Bagaimana kabar Abah?" tanya Ryuni yang sedang duduk bersama Ata di dalam kamar Ata. Sementara di ruang tamu ada Kun, Agung dan Ratna.

"Harus berobat ke luar, Abah di temani sama umi dan Aa' Tedy" kata Ata masih dengan mata sembab nya.

"Yang sabar" Ryuni memeluk Ata, menenangkan sahabat yang sudah seperti saudaranya sendiri.

"Maneh ketemu Aa' Paviliun?" tanya Jeriko. Dia, Chepta, Julian, Hendri, Ojun dan Liuka berada di kamar Julian.

Julian menggeleng, "Teu, tapi sempat tanya sama teman Abah sepertinya mereka cukup baik"

"Serius maneh?" tanya Ojun

"Aa' Atuy pernah cerita ke Aing aranjeunna sadayana gaduh hubungan anu rumit pisan sareng Orang tua masing-masing. Malahan Aa' Atuy nyarios yén teu aya cara bakal disambut deui nalika aranjeunna balik ka Imah (mereka semua memiliki hubungan yang sangat rumit dengan orang tuanya masing-masing. Bahkan Aa' atuy bilang bahwa tidak mungkin mereka akan disambut kembali ketika pulang nanti)" lanjut Ojun

"Aing juga teu yakin sama yang di bilang teman Abah, tapi harus berprasangka baik dulu" kata Julian

🍁




Ata, Ryuni, Jeriko, Ojun, Hendri dan Lukas duduk bersama di teras rumah Cahyadi. Liuka, Chepta dan Julian sedang ikut bersama Kun ke perkebunan.

"Jadi bagaimana hasilnya? kalian lolos?" tanya Lukas sambil memakan gorengan yang tadi mereka buat bersama

Jeriko menggeleng, "Teu, benar kata Kang Edi jangan terlalu berharap sama hasil SNM. Atawa ... pilihan kuring luhur teuing? (atau pilihan saya terlalu tinggi?"

"Apa salahnya pilihan terlalu tinggi? kalau itu pilihan yang kita suka mau bagaimana lagi?" Ojun menimpali

"Maneh bagaimana?" Ryuni bertanya ke Ata

Ata menggeleng, "Teu juga, belum rezeki mungkin"

"Maneh?" Hendri bertanya ke Ryuni

Ryuni tersenyum konyol sambil menggelengkan kepalanya.

"Kumaha ieu sadayana teu aya nu asup (bagaimana ini semua tidak ada yang masuk). Ah Cemen pisan" Hendri mengomel

"Omong teuing" Ojun menyumpal mulut Hendri dengan bakwan goreng

"Semangat, masih ada tes yang lain. Jangan patah semangat" Lukas tersenyum lebar menyemangati para sahabatnya.

"Maneh ikut kan?" tanya Ata

Lukas tersenyum, "Teu, uteuk kuring capé mikir (tdk, otak saya sdh capek berpikir)"

"Tidak ada alasan, maneh pokoknya harus ikut. Kita tes sama-sama di kota" Ryuni merangkul leher Lukas

"Kalau aing kuliah, kasian Aa' Jeki harus kerja keras lagi buat bayar kuliah Aing. Lagipula Aing henteu hoyong ngantunkeun Aa'  nyalira (Saya tidak mau meninggalkan kakak saya sendiri). Urang ukur hirup babarengan (kami hanya hidup bersama)" Jelas Lukas dengan senyum jenaka yang salalu terlukis di wajahnya

Jeriko tersenyum, "Sahabat kuring nyaéta jalma anu hébat, bangga Aing mah (sahabat ku orang hebat, bangga akutuh)".

"Aing ngarepkeun anu pangsaéna pikeun anjeun. Mun geus sukses, tong hilap kadieu deui, traktir Aing seblak (saya berharap yang terbaik buat kalian. Kalau sudah sukses jangan lupa pulang, traktir saya seblak)" Perkataan Lukas sukses membuat para sahabatnya itu terharu dan Akhirnya mereka berpelukan bersama di teras.


[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang