13. Apa lagi ?🍁

1K 268 36
                                    

Hai?

Selamat datang kembali di Paviliun 2 🧡

Selamat membaca

🍁🍁🍁

Selain perihal Sofian selaku sang Papa, hal yang membuat rukun kedua Arkana bersaudara ini adalah shopping:)

Seperti saat ini, Theo bersama Juzzel dengan niat awal berbelanja kebutuhan sehari-hari untuk apartemen malah berakhir di salah satu outlet pakaian berinisial G.

"Bang keren gak?" tanya Juzzel sambil memakai sebuah jaket

"Mampu lu?" tanya Theo balik

"Kan lu yang bayarin-- mas bungkus yg ini" Juzzel menyerahkan jaket yang tadi di cobanya

"Uang jajan lu bulan ini gue potong" dengus Theo sambil berjalan mengikuti pegawai tokonya. Tadi dia juga mengambil sepasang sendal.



Selanjutnya ke outlet sepatu berlogo ceklis, niat hati ingin melihat-lihat tapi begitu melihat deretan sepatu pertahanan Theo runtuh seketika.

"Bagus gak?" tanya Theo sambil mencoba sepatu

"Mampu lu?" Juzzel bertanya balik, dia bete karena Theo mau memotong uang jajan nya.

"Mampu lah, lupa lu gue pegang dua perusahaan?" Jawab Theo santai sambil kembali melihat deretan sepatu. Membuat Juzzel mendecak kesal.

Selagi menunggu proses transaksi, Theo mengecek ponselnya yang tertera notifikasi mbanking dari ATM yang pernah dia kasih Shayuta. Terhitung sejak sebulan yang lalu dari notifikasi terakhir. Ntah kenapa Theo jadi penasaran.

Theo melakukan panggilan telepon ke seseorang, "Bisa tolong bantu lancak jejak ATM gue?"


Kurang dari 10menit pesan masuk berisi alamat yang membuat senyum Theo muncul, "Ternyata lu disini juga"





"Bang ngapain sih Ke ATM center? uang cash lu habis? yaudah buruan tarik sana" Juzzel mendumel, dia lelah karena semua barang belanjaan dia yang bawah sementara Theo tampak asik memakan Ice cream BB nya

"Be quite don't cry" kata Theo sambil menempelkan ujung jari di bibir Juzzel, selanjutnya dia membersihkan jarinya di baju Juzzel.

"Kalau bukan Abang, udah gue anjgin lu"


Mata Theo akhirnya menangkap sosok pemuda berambut gondrong yang di kucir kebelakang dengan earphone yang menggantung di kedua telinga nya, tampak sangat familiar. Dengan cepat Theo bergegas mendekati





"Atuy?" Theo menepuk pundak pemuda itu


Pemuda yang di tepuk pundak nya menoleh, keduanya sama-sama terkejut.

"Tejo?!!"

"Wah beneran Atuy gondrong ternyata"








Kedua Arkana dan Shayuta memutuskan untuk makan bersama di salah satu restoran sekaligus ngobrol banyak hal.

"Gimana kabar Dadang?" tanya Theo

"Kabar gue gak ditanya dulu?" Shayuta menaikkan sebelah alis nya

"Enggak perlu, lu baik-baik aja, rambut lu juga masih gondrong" jawab Theo sambil meminum teh ocha nya

"Sial. Baik aja sih dia"

"Dadang dirawat berapa hari kemarin bang?" tanya Juzzel

"Seminggu lebih? ntah gue gak begitu ingat"

[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang