45. Balik ka imah🍁

919 208 28
                                    

Assalamualaikum^^

Haiiii ternyata udah lama gak up hehe



🧡🧡🧡



Suara ketokan pintu membuat keluarga Cahyadi yang sedang berkumpul di ruang keluarga sedikit terkejut. Pasalnya, mereka bukan orang yang suka tiba-tiba kedatangan tamu. Biasanya harus buat janji temu terlebih dahulu. Kata Arwan biar tidak menggangu waktu dengan keluarga.


"Aa' Jalu? ada apa Aa? loh naik apa kesini?" tanya Ojun yang keheranan

"Naik ojol tadi hehe, boleh masuk?"

"Silahkeun Aa" Ojun sedikit menepih

"Abah ada?" tanya Johnny

"Enya Aa', lagi ngobrol sama Aa' Tedy di dalam"



"Anak kasep umi, sudah makan?" tanya Ita, dia mengelus rambut Johnny yang duduk di karpet, "Sini atuh di atas duduknya sama umi"

"Disini saja mi, biar di elus sama umi. Udah, tadi Jalu udah makan" Johnny terkekeh sambil menyandarkan kepalanya di lutut Ita

"Aya-aya wae" kata Ita sambil terkekeh pelan.

"Ada apa, Jal? Proposal nya sudah selesai?" tanya Arwan yang menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Johnny

Johnny mengangguk, "Yes sir"

"Mana sini Abah liat, teu bawa laptop?" Arwan heran, biasanya Johnny selalu membawa laptop jika ada hal yang ingin dia bahas bersama terkait masalah proposal nya.

"Ada di email bah" kata Johnny

"Yasudah buka di hp kamu coba, biar Abah liat"

"Gak bawa hp hehe" Johnny terkekeh. Arwan heran, tumben sekali anak ini.

"Pakai punya saya saja Aa" Tedy memberikan laptopnya yang di terima Johnny. Kemudian jarinya dengan lancar bergerak di atas laptop, "Ini bah" kata Johnny menyerahkan laptop ke hadapan Arwan.


Arwan berdiri, memberi kode buat Johnny mengikuti ke pantry. Arwan dengan cermat meneliti proposal yang di kerjakan Johnny. Sesekali Arwan mangut-mangut menyetujui gagasan yang di paparkan Johnny.

"Tumben tidak berkabar sebelumnya mau kesini" kata Arwan di sela-selanya membawa proposal

"Biar suprise" Johnny cengengesan, Arwan sedikit sangsi mendengar jawaban Johnny.

"Untung Abah belum balik. Coba bayangkan kalau Abah sudah pulang, sia-sia kamu kesini"

Johnny tidak menanggapi perkataan Arwan. Dia hanya terdiam sambil duduk disebelah pria setengah baya itu.

"Gak jadi 1M yah?" tanya Arwan melihat nominal terakhir.

"Kan kemarin bercanda bah"

Arwan mangut-mangut, dia meletakkan laptop di atas Pantry kemudian menatap lekat Johnny dari ujung rambut hingga kakinya.

"Bertengkar sama Egar?" tebak Arwan

Johnny tidak bisa menutupi rasa terkejut nya mendengar pertanyaan Arwan.

"Tidak bawa HP, kendaraan, jam tangan rolex silver yang maneh biasa pakai juga tidak ada tidak mungkin ketinggalan atau kelupaan karena bahkan ke sawah saja maneh masih pakai jam itu kalau tidak Abah larang. Laptop maneh tidak bawah, biasanya tidak pernah lupa. Jadi coba beritahu Abah, Keluar atau di keluarkan?"





[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang