3. Perlahan 🍁

1.1K 292 44
                                    

Halo selamat datang kembali di Paviliun 😄

Selamat membaca🧡

🍁🍁🍁


Seorang perawat menepuk pundak pemuda dengan rambut gondrong yang sedang tertidur di bangku rumah sakit.

"Maaf mas, tidak bisa tidur di sini" katanya

"Ehm? ah maaf sus" jawabnya sambil terduduk.

Pemuda itu, Shayuta, masih setia berjaga di depan ruang rawat adik nya, Renaldi. Sementara ke dua orang tuanya menginap di penginapan terdekat. Di pintu kamar Renaldi di jaga 2 bodyguard suruhan Indra.

"Dia belum sadar?" tanya Shayuta ke bodyguard itu

"Belum tuan, tapi kondisi tuan Renaldi sudah mulai membaik" katanya

"Syukurlah, kalau ada apa-apa bangunkan saya pak" Shayuta sedikit merenggangkan badannya kemudian mulai mengambil posisi tidur kembali di atas bangku

"Tuan bisa pulang dan beristirahat--"

"Gak, saya disini saja" potong Shayuta sambil mulai memejamkan matanya kembali






Kembali lagi sebuah tepukan di bahu mambangunkan Shayuta, "Tuan Renaldi sudah sadar" kata bodyguard itu

Shayuta langsung loncat dari posisi rebahan nya, "Beneran?" katanya sambil terburu-buru memakai sendal.

Shayuta hanya berdiri di depan kaca, melihat dokter beserta perawat sedang memeriksa kondisi Renaldi yang masih terbaring lemah.

"Tuan bisa masuk jika ingin" Bodyguard itu kembali bersuara

"Gak, saya disini saja" Shayuta masih mengintip ke dalam ruangan

"Papi sama Mami sudah di kabarin?"

"Sudah, tuan dan nyonya mungkin sudah dalam perjalanan ke sini"

Tepat saat body guard itu menyelesaikan perkataannya, suara Mina terdengar.

"Aldii-- Aldii-- mana?" tanyanya dengan raut wajah khawatir diikuti dengan Indra di sebelahnya.

Shayuta seperti tau diri, dia memilih menepi membiarkan kedua orangtuanya masuk ke ruang rawat Renaldi.

"Aldi, kamu gapapa sayang? apa yang sakit? bilang sama mami" Mina dengan mata berkaca-kaca, mengelus punggung tangan Renaldi

Renaldi yang masih terlalu lemah, hanya bisa tersenyum samar sambil mengedipkan kedua matanya tanda bahwa dia baik-baik saja.

Renaldi menatap jendela kaca besar yang berada di sisi kanannya, disitu ada Kakak nya yang sedang mencuri pandang kedalam kamar. Seutas senyum samar kembali muncul di bibirnya.

"Lama tidak berjumpa, kak Yuta"

🍁

Winar sedang bersantai di rooftop rumah sambil menikmati semilir angin yang berhembus.

"Bagaimana wedang jahenya? apa sudah sesuai?" tanya Dwi yang tiba-tiba muncul sedikit mengagetkan Winar

"Enak, tapi gak sama dengan buatan keluarga Cahyadi" gumam Winar

Senyum muncul di wajah Dwi yang sudah mulai sedikit berkeriput, "Bagaimana disana? apa menyenangkan?"

Winar mengangguk sedikit antusias, "Heboh. Tiada hari tanpa teriakan, pertengkaran, ejekan, mungkin bang Tedy sama bang Kun sampai lelah liat kelakuan kita"

[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang