48. Rival ? 🍁

880 207 41
                                    

Assalamualaikum guys

Terima kasih sudah mampir kembali ke cerita ini hehe

Terima kasih juga atas
support nya 🧡
komentar kalian jadi moodbooster banget 🧡🧡🧡

🧡🧡🧡

"Naha anjeun leres teu hoyong kuring anteur ka imah? (beneran nih gak mau saya antar ke rumah?)" tanya Jeriko

Ata menggeleng, "Aing mau tunggu Ujang saja."

"Masih ada 2jam sebelum bel pulang" kata Ryuni

"Teu kunanaon"

"Bareng sama Aing saja hayu" Lukas menawari

"Teu Lukas. Aing mau tunggu Ujang saja. Maneh langsung ke rumah Aing saja di tunggu Aa' Jalu"

"Yasudah kalau begini, duluan yah ta" Ryuni di boncengan Jeriko, diikuti Lukas dibelakangnya.

Ata melambaikan tangan, kemudian mulai berjalan kearah warung didepan sekolah dan memesan es teh.


Ata kembali meneliti berkas-berkas yang baru selesai di urusnya guna pendaftaran ulang. Dia tidak ingin ada yang terlewatkan satu pun.

"Neng geulis serius pisan"

"Loh? akang?!"

"Lagi apa disini?" tanya Edi seraya duduk di depan Ayata yang masih keheranan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi apa disini?" tanya Edi seraya duduk di depan Ayata yang masih keheranan.

"Hatur nuhun Pak. Hapunten nyusahkeun bapak" kata Edi sedikit membungkuk pada sang supir pickup yang tadinya hendak mengantarkan nya pulang.

"Akang kenapa bisa disini? lagi libur?"

Edi mengangguk, "Libur dan sono ka anjeun (libur dan rindu kamu)"

"Eh?"

Edi tertawa, wajah kebingungan Ayata terlihat lucu di mata Edi, "Memang benar. Abdi rindu kampung halaman dan semua yg ada disini, termaksud neng Ata"

Ata diam, tidak tau harus merespon apa ucapan Edi yang sedikit gombal di telinga nya.

"Lagi apa disini?" tanya Edi mengulang pertanyaan nya

"Lagi tunggu Juli, mau pulang bareng"

Edi mengangguk mengerti, "Jadi nanti Abdi ditinggal kalau Juli datang? anjeun jahat ternyata"

"Kan akang yang mau disini, bukan aing yang ajak" Ata jadi kebingungan sendiri

Edi tertawa pelan, tangannya mengelus rambut Ayata, "Don't take it seriously, Ayata Saputri"

[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang