55. Berproses 🍁

685 179 33
                                    

Assalamualaikum

Hai kembali lagi hehe
Maaf suka lama update nya 🙏
Lagi nentuin alurnya mau di bawa kemana haha

Selamat membaca ❤️

🧡🧡🧡




Kepala Johnny terasa berat, badan nya pun begitu. Sesaat ketika dia membuka mata, hal pertama yang didengar nya adalah Egar sedang berbicara dengan seseorang.

"Anak saya tidak apa-apa kan? dari tadi belum sadar, bahkan cairan yang masuk sudah hampir habis" kata Egar

"Seperti yang sudah dokter jelaskan, anak bapak akan sadar sebentar lagi. Kondisi nya memang masih lemah, di perparah dengan dehidrasi dan maag nya yang kambuh"

Kepala Johnny terasa berputar, ingin membuka kedua matanya pun terasa sangat berat.

Ntah sudah berapa lama, rasanya kali ini Johnny sudah mampu membuka kedua matanya. Indra pendengaran nya pun sudah mulai menangkap beberapa suara yang familiar.

"Aa? Sebentar sadar nya, saya panggil bidan dulu" Suara Tedy yang terdengar panik dan tergesa-gesa.

Ryuni dan Jennie muncul mengganti kan posisi Tedy tadi. "Beneran sadar. Itu tadi Aa Tedy mau manggil bidan?"

"Cuekin saja, Aa memang begitu kalau panik. Tidak ada manusia yang sempurna, ada nya rokok" Suara Ojun terdengar

Tangan Jennie mulai berulah, "Tadi udah buka matanya kok nutup lagi" baru saja ingin membuka paksa kelopak mata Johnny, untung sama Ryuni udah di tepuk duluan tangannya.

"Oh my God. Please masa satu orang pun disekeliling gue gak ada yang normal?" batin Johnny.

Mari kita skip untuk beberapa saat.

Kini, Johnny yang kesadaran nya sudah sepenuhnya kembali sedang di kerubungi.

"Aa berapa kali harus aing kasih tau kalau capek itu istirahat. Bukan maksain diri. Aa kalau kaya gini lagi aing beneran kunciin pintu Aa biar tidak bisa keluar." kata Ryuni

"Batu kalau di kasih nyawa yah wujud nya kaya Bang Jalu" tambah Ecan

"Ada batu se kasep Aa?" tanya Ata

Senyum kecil Johnny terlihat, "Thank you, Ta"

"Jangan besar kepala. Aing akan larang Aa untuk beberapa hari ke kedai. Harus fokus istirahat dulu pokoknya" kata Ata

"Ada yang mau ketemu sama Aa'. Ayo kita kasih ruang dulu buat Aa" kata Tedy sambil menyuruh para anak ayam (termaksud, Jennie, sttt jangan ribut!), Tedy tersenyum kearah Egar seolah menyuruhnya untuk berbicara berdua dengan si semata wayang.

Egar tersenyum tipis. Johnny menghela napas pelan. Siapa sih yang manggil bokap nya kesini?! kenapa enggak mommy nya saja?! kenapa harus Daddy nya???

"Bagaimana perasaan mu? ada yang sakit?"

"Nothing, Jo baik-baik saja"

Egar mengangguk paham, kemudian terdiam tidak tau harus membicarakan apa lagi. Baginya melihat Johnny yang sudah sadar saja, sudah cukup meredam rasa khawatirnya.

"Daddy kalau masih ada urusan pergi saja. Jo gapapa, udah baikan" kata Johnny, dia tau Daddy nya sibuk

"Baiklah" Egar beranjak. Johnny pikir Daddy agak pergi meninggalkan nya, tapi ternyata Egar malah duduk di kursi samping bed Johnny

[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang