18. Gerimis 🍁

1.1K 257 23
                                    

Haiii semua^^
Gimana hari nya?
Maaf lama baru bisa update ಥ‿ಥ

Selamat membaca!!!

🍁🍁🍁



Alten menuruni tangga, wajah tampannya tampak datar. Hari ini rencananya dia akan bertemu  dengan dosen pembimbing   membicarakan tentang skripsi dan lomba nya.

"Hari ini kamu ketemu---"

"Ketemu pak bagus nanti siang, pagi ini ada jadwal kuliah, sore di perpustakaan kampus kerja skripsi dan cari materi, malam bikin kerangka teori buat lombanya, mau di tambah lagi Pi?" Alten bertanya sekaligus memotong perkataan Willy

"Yang ikhlas, biar ilmu nya berkah" kata Willy

Alten memilih mengacuhkan perkataan Papinya.

"Mami sudah baikan?" tanya Alten yang melihat  Erika yang sudah duduk di meja makan

"Alhamdulillah, sebentar siang mami mau minta di infus vitamin lagi"

Alten mengangguk kan kepalanya mengerti. Setelah sarapan, dia pamitan tapi hanya ke Erika. Tidak dengan Willy.

"Sama Papi tidak?" tanya Willy, Alten hanya mengangkat tangannya dan berlalu.






Bambam menatap teman seperjuangan nya ini, mereka berdua sedang berada di pojok perpustakaan dengan beberapa tumpukan buku.

"U Oky?" tanya Bambam

Alten menaikkan sebelah alis nya, ditelinga pemuda itu terdapat earphone, "Hm?"

Bambam melepas earphone nya, "Skripsi lu udah sampai mana?"

"Oh, latar belakang gue udah di ACC. Tujuan sama rumusan masalah masih di revisi sedikit tapi aman lah. Kecuali kerangka penelitian yang banyak di revisi. Bisa kok naik sempro bulan depan" jelas Alten

Bambam mengangguk mengerti, "Gimana lomba?"

Alten mengendikkan bahunya, "On process"

"Semangat"

"Yoi, kalau enggak kapur barus udah gue cemilin"

"Ada gue, nanti gue temani night ride" Bambam menepuk bahu Alten.

Bambam tau bagaimana Alten yang tampak santai saat ini sedang membendung emosinya. Sedikit banyak Bambam tau hubungan rumit apa yang melingkupi Alten dan Willy.

Dulu saat Alten dan Bambam masih memakai baju Hitam-Putih khas Maba, tanpa terencana mereka berdua bertemu di sebuah bar. Posisi Alten saat itu sedang fly, dia tiba-tiba menangis tersedu-sedu. Bambam yang kebetulan masih sadar, duduk menemaninya. Disitu tanpa sadar Alten menceritakan segalanya.

Alten lelah. Menjadi anak tunggal membuat nya menanggung beban yang sangat besar, Over thinking bahkan sudah menjadi makan malamnya. Kedua orang tuanya menuntut Altensyahputra Edzhar harus sempurna. Mendandani sang putra semata wayangnya dengan banyak bedak, hingga gurat bahagia di wajahnya tak terlihat. Memakaikan pakaian yang bahkan kekecilan hingga Alten lupa caranya bernapas dengan bebas.



🍁


Johnny menatap langit-langit kamar nya, semalam anak semata wayang dari Egar dan Catherine terjaga hingga pagi. 1botol wine di sebelah tempat tidurnya kandas tak bersisa. Rasa pening sedikit menjalar di pelipisnya

"Joh, U sudah bangun?" Suara Catherine dari luar pintu kamar terdengar

Buru-buru Johnny berjalan dan membuka pintunya, "Yes Mom" katanya sambil tersenyum lebar dan langsung memeluk mommy nya

[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang