41. Si Sulung Zidan 🍁

902 209 36
                                    

Assalamualaikum!!!

Haiii selamat kembali
di paviliun^^


🧡🧡🧡

Berbagai headline news tanah air ramai dengan pemberitaan tentang Alvin Yonathan. Selain perihal kasus Kdrt yang kembali mencuat ntah dari siapa, yang pasti bukan Laura yang melaporkan, sekarang konferensi pers yang di lakukan Alvin siang tadi juga menyita perhatian.

Alvin mengatakan akan mundur dari jabatannya di firma YT. Dia ingin fokus bersama keluarga nya saja. Alvin pun tidak mengelak dari pertanyaan wartawan terkait kasus kdrtnya.

.

Doyard, Ecan, dan Jeril saling lempar pandang dalam keadaan hening. Mereka bertiga beserta Alvin dan Laura sedang makan malam di rumah. DI RUMAH!

Setelah Laura yang datang membujuk, akhir ketiga mini Yonathan luluh juga.

"Papi minta maaf, Papi akuin kesalahan Papi pada kalian sangat amat banyak. Maafin Papi, yah?" kata Alvin membuka pembicaraan.

Dari tiga Yonathan tak satupun yang membuka mulut. Mereka kompak hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Kak Doyard, Jeril, Ecan, Papi lagi bicara sama kalian" tegur Laura dengan halus sambil menepuk pelan punggung tangan Doyard yang menggenggam sendok makan.

"Kalau dimeja makan ini gak boleh bersuara" Jeril mulai bersuara.

"Kalian juga biasanya ribut kalau makan di rumah Om Arwan, tumben diem. Gak sariawan kan?" canda Laura

"Gak mood, Mi" Jawa Ecan

Doyard menghela napas kemudian bersandar dan melipat tangannya, "Gak usah bertele-tele. Saya tunggu di ruang tamu dan kita bicarakan semuanya." Doyard bangkit dari duduknya di ikuti si kembar.

.

Mereka kembali kumpul sesuai arahan Doyard. Alvin dan Laura duduk bersebelahan.

"Beri Doyard alasan kenapa mami maafin papi? Mami taukan tingkah Papi kaya gimana?" Doyard membuka pembicaraan

"Kamu nanyea? kamu bertanya tanyea?" gumam Ecan pelan, membuat Jeril terpaksa menggigit bagian dalam mulutnya agar tidak tertawa.

"Mami tau, Mami juga paham apa yang kalian rasa. Mami minta maaf, mami masih menyayangi Papi kalian dan ingin mempertahankan keluarga kita. Mami tidak ingin pisah" Laura tertunduk

Doyard seolah paham bagaimana bucinnya kedua orang tuanya, "Mami udah liat bahkan rasakan sendiri bagaimana Papi memperlakukan Mami, Doyard, Jeril dan Ecan. Sekarang mami masih ingin bertahan? It's okay kalau menurut mami itu baik. Doyard hargai keputusan Mami dan Doyard harap mami pun begitu"

"Doyard, Papi sungguh-sungguh meminta maaf atas apa yang Papi lakukan. Papi janji--"

"Jangan janji. Jangan menjanjikan apapun yang nantinya buat Papi jilat ludah sendiri" Jeril memotong perkataan Alvin

"Jeril, Maaf" Alvin mengusap wajahnya

"Doyard memaafkan, tapi tidak melupakan.  Saya permisi mau pamit pulang" Doyard berdiri sambil menyambar tas nya.

"Jeril juga pamit" Jeril juga ikut menyelempangkan tas nya. ,"Lu ikut gak? atau mau disini?" Jeril menyenggol kaki Ecan yang masih duduk. Ecan buru-buru  ikut mengambil tas nya.

"Kalian.. apa tidak bisa balik tinggal disini lagi?" Kata Laura membuat ketiga anaknya yang sudah berada di pintu sontak berbalik

"Ecan mau tinggalin mami? gak mau disini sama mami?" tanya Laura ke anak bungsunya, dia tau kalau Ecan mau disini otomatis membuat kedua kakaknya tidak punya pilihan lain selain ikut tinggal juga disini.

[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang