Chapter 7

1.3K 57 5
                                    

Perlahan kubuka kedua mataku, meski sedikit sulit namun tetap kupaksakan.
Hal yang pertama kulihat adalah sorot mata khawatir milik Rei.
Apa dia mengkhawatirkanku? Ah entahlah aku terlalu lelah untuk memikirkannya.

"Akhirnya kau sadar juga" ucap Rei tanpa membantuku yang berusaha untuk duduk, meski kepalaku terasa sangat berat.

"Berapa lama aku pingsan?" Tanyaku

"Lumayan, cukup untuk menghabiskan waktu makan siangku" jawabnya. Dia melangkah mengambil air mineral dan menyerahkannya padaku.
Aku menerimanya dan langsung meminumnya, ternyata aku haus setengah mati.

"Aku harus segera kembali bekerja" kataku sambil berdiri, berniat keluar ruangan namun pergelangan tanganku langsung dicekal oleh tangan kekar milik pria itu.

"Ikut aku" ajak Rei langsung berdiri dan menyeretku keluar ruangan, tanpa menunggu persetujuan dariku. Aku ingin memberontak, tapi tubuhku terlalu lemah.
Di luar ruangan Rei menghampiri sekertarisnya, dan mereka terlibat perbincangan serius. Sesekali sekertarisnya tersenyum ke arah kami, pada Rei tepatnya. Hei tunggu, bukankah itu wanita yang tadi berpelukan dengan Rei. Oh jadi sasaran Rei berikutnya adalah sekertarisnya sendiri. Tak heran, sudah banyak cerita seorang bos yang mengencani sekertarisnya sendiri bahkan berujung ke pernikahan.

Tanpa sadar Rei sudah menyeretku kembali, memasuki lift.

Ting
Lift tertutup dan Rei menekan tombol angka 1.

"Kita akan kemana?" Tanyaku

"Menghukummu" jawabnya singkat

"Memangnya apa salahku?" Tanyaku lagi

"Jangan banyak tanya"

Ting
Pintu lift terbuka, Rei kembali menyeretku. Lihatlah semua orang menatap ke arah kami. Bersiaplah besok aku akan jadi bahan pembicaraan mereka.

Di depan gedung sudah terparkir sebuah mobil sport hitam mengkilat.

"Masuk" perintah Rei tegas

Entah karena apa, tubuhku mengikuti saja perintahnya itu. Aku memasuki mobil dan duduk di samping Rei. Aku memang tak berusaha menolaknya, itu karena tubuhku sangat lemas. Aku yakin jika tadi Rei tidak menyeretku mungkin aku akan pingsan lagi.

Rei menyalakan mesin mobil dan melajukannya dengan kecepatan diatas rata-rata. Pria ini benar-benar ingin membunuhku.

Rei menghentikan mobil di depan sebuah restoran yang tak jauh dari kantor.
Rei berjalan memutar menuju ke arahku, berniat membukakan pintu untukku namun justru tubuh Rei tertabrak pintu mobil karena aku menahuluinya membuka pintu.
Dia sedikit meringis

"Tidak bisakah kau sedikit lembut?" Tanyanya kesal

"Salahmu sendiri berdiri di tempat yang salah" jawabku tak acuh

"Sudahlah tidak akan ada habisnya berbicara dengan gadis kasar sepertimu. Ayo masuk"

Rei kembali menyeretku, berjalan memasuki restoran.

"Kau mau pesan apa?" Tanya Rei, setelah kami duduk

"Terserah" jawabku

"Oke, kau harus memakan apapun yang kupilih" ujarnya yang kini terfokus pada daftar menu yang ada di tangannya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesanan kami datang.

"Jadi ini hukumanku?" Tanyaku

"Apa kau mengundang orang lain?" Tanyaku lagi, tak percaya melihat semua makanan yang ada di meja, yang bisa untuk makan 5 orang.

You're My PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang