Chapter 8

1.2K 59 6
                                    

Sudah satu minggu aku berhasil menghindari Rei. Bukan menghindar, tepatnya dia tak pernah menggangguku lagi. Mungkin dia sudah tak menginginkanku lagi. Itulah kabar baiknya.
Walaupun sebenarnya di kantor ada sedikit masalah, sejak kejadian seret menyeret hari itu, aku digosipkan sebagai one night stand-nya Rei. Tapi aku tak pernah memperdulikannya, karena menurutku lama kelamaan bibir-bibir para penggosip itu akan lelah sendiri. Dan saat itu terjadi otak mereka akan menghapus apa yang sudah mereka gosipkan . . Hahaha gossip oh gossip

"Kau sudah siap Qyu?"
Aku mengelus puncak kepala Qyu, membuatnya meraung-raung tak sabar.

"Meeaww Meeaww"

Aku memakaikan kalung ke leher Qyu. Kalung yang digunakan Qyu saat aku menemukannya tiga tahun yang lalu. Sudah lama dia tak mengenakannya, jadi hari ini kuputuskan agar Qyu mengenakannya, untuk mempercatik diri Qyu

"Saatnya kita berangkat"

Aku mengangkat Qyu ke dalam pangkuanku. Berjalan menuju taman dekat mall yang ada di depan rumahku.

Yah, hari ini aku mengajak Qyu ke taman. Sebagai penebusan dosa minggu lalu karena tak jadi ke taman.

Di taman sudah ramai dengan pengunjung, maklum weekend.
Qyu yang berjalan di sampingku, terlihat sangat antusias saat melihat air mancur yang ada di pusat pertengahan taman. Qyu berjalan mendahuluiku, memaksaku untuk berlari mengejarnya.
Yah, air mancur itu adalah tempat favoritku dan Qyu. Kami hanya akan duduk di pinggir kolam air mancur  menyaksikan keramaian taman. Itulah yang selalu kami lakukan di taman ini.

"Meeaww, Meeaww"

Qyu tersenyum bahagia melihat air yang keluar dari bibir patung dua sejoli yang saling berhadapan dengan mata saling memandang penuh kasih sayang. Air jatuh dari bibir mereka ke kedua telapak tangan mereka yang terbuka dan air kembali jatuh ke sebuah kolam kecil berbentuk bunga yang ada antara kedua patung sejoli tersebut,  barulah airpun jatuh ke kolam besar dari kolam kecil berbentuk bunga tersebut. Seolah mengartikan air itu adalah rasa cinta mereka terhadap pasangannya yang tidak akan pernah habis. Tak heran jika tempat ini selalu dijadikan tempat sepasang kekasih menyatakan cinta. Dan konon katanya, setiap sepasang kekasih menyaksikan air mancur itu, cinta mereka akan semakin kuat. Well bagiku itu hanya mitos. Tapi walau bagaimana pun aku selalu merasa cintaku dan Qyu terasa semakin kuat saat berada disini.

Kalian percaya?

"Kau mau es krim Qyu?" Tanyaku saat melihat tukang es krim keliling di sebrang tempat kami duduk.

"Meeaww Meeaww Meeaww"

"Oke, sabar donk"

Qyu emang suka banget sama es krim, udah kaya manusia ajah kalo dia udah jilat-jilat es krimnya, bikin gemesss. Sedikit aneh memang ada kucing suka makanan manusia, tapi itulah Qyu. Mungkin karena sejak kecil aku sering memberinya es krim.

"Bang es krimnya yang coklat dua yah" ujarku pada penjual es krim

"Siap" si abang penjual mengambil es krim coklat dan menyerahkannya padaku, hanya satu. Karena yang satunya lagi langsung dia berikan pada Qyu. Dia adalah penjual es krim langgananku setiap kesini, jadi dia sudah tau kebiasaanku yang selalu memberi Qyu es krim.

"Ini untuk kucing manis" Si abang es krim (begitu aku memanggilnya) menyerahkan es krim yang sudah dikupas pada Qyu yang kugendong dengan sebelah tangan.

"Meeaww"

Qyu langsung menjilati es krimnya yang dia peluk.

Aku menyerahkan selembar uang 50 ribu pada si abang es krim.

"Ambil aja kembaliaannya bang, tapi kalo kucing saya mau nambah ga usah bayar ya bang, heheh" candaku

"Boleh deh buat si eneng mah, apa sih yang engga. Makasih ya neng"

You're My PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang