Chapter 14

1.2K 46 6
                                    

Sudah dua minggu aku bekerja di apartemen Rei. Setiap dua hari sekali aku datang ke apartemen Rei untuk bersih-bersih atau lebih tepatnya untuk bertemu Qyu.

Lupakan kejadian di lift waktu itu. Tapi jika ada ilmu kedokteran yang bisa menggantikan bibir, aku ingin bibirku benar-benar diganti.

Memang sejak kejadian di lift waktu itu, Rei tak pernah lagi menemuiku. Bahkan di apartemennya pun kami tak pernah bertemu, karena aku datang dan pergi disaat dia masih tidur, lalu datang kembali disaat dia belum pulang dan disaat dia pulang aku sudah pergi lagi. Begitulah seterusnya, aku selalu bebas bersama Qyu di apartemen Rei tanpa gangguan apapun. Walaupun sebenarnya, jika bisa kulakukan aku ingin membawa Qyu pergi jauh dari sini. Aku bisa pergi jauh kemanapun, berhenti kerja dan pindah keluar kota dengan Qyu bersamaku. Tapi aku tak tega mengecewakan Butin, mungkin dia akan berpikir orang yang dipercayainya ini hanyalah seorang pencuri. Dan Rei mungkin takkan mempercayai Butin lagi. Ahh aku tak sekejam itu merusak hubungan Rei dan Butin yang sudah seperti ibu dan anak itu. Jadi meski dengan hati terpaksa, aku tetap menjalani semua ini.

Hingga suatu pagi Rei menyimpan sebuah note di meja yang berisikan

Ini hari terakhirmu bekerja, besok dan seterusnya kau tak perlu datang lagi karena aku harus menjalankan proyek di Bangkok selama sebulan.

Apa itu artinya aku tidak akan bertemu Qyu lagi?
Tidak, aku membutuhkan Qyu.

Sempat terlintas sebuah ide untuk meminta Qyu pada Rei. Tapi kuurungkan karena itu akan membuatnya curiga.

Tapi disore harinya, aku kembali mendapati sebuah note lain

Selama aku di Bangkok kau harus tetap datang ke apartemenku. Jaga dan rawat kucing peliharaanku dan juga jangan lupa sirami bunga lavender setiap hari.

Ini diluar dugaan, aku tidak jadi dipecat. Akhirnya aku bisa tetap bersama Qyu.

Dan begitulah seterusnya, setiap hari aku datang ke apartemen Rei meski sang empunya sedang tidak ada. Aku bebas membawa Qyu ke manapun aku mau, bahkan sesekali aku membawanya pulang.

Ini baru seminggu Rei di Bangkok, tapi tadi dia menelpon ke apartemennya menyuruhku untuk menjemputnya di bandara.

Kenapa dia pulang secepat itu? Bukankah dia akan berada di Bangkok selama sebulan?
Lalu, kenapa pula dia menyuruhku menjemputnya? Kenapa tidak keluarganya saja, atau temannya. Kenapa harus aku? Bahkan sebelumnya kami tak pernah bertemu selain saat pertama aku ķerja disini, komunikasi kami pun hanya lewat note yang selalu dia tinggalkan di meja. Lalu kenapa sekarang dia menyutuhku menjemputnya?

Ini aneh.
Ahh sudahhlah aku hanya menjalankan tugas.

   *   *   *

Reinand POV

Rasanya aku sudah tak sabar lagi ingin segera sampai rumah. Awalnya memang aku berniat tinggal di Bangkok kurang lebih sebulan untuk menyelesaikan proyek  yang sedang ku kerjakan. Tapi bagaimana mungkin aku bisa tenang disana, kalau aku tau ternyata orang yang selama ini membersihkan apartemenku adalah orang yang selalu mengganggu pikiranku. Siapa lagi kalau bukan Keira Amanda.

Memang setelah ciuman paksa yang kulakukan di lift waktu itu, aku tak pernah lagi menemuinya karena terlalu sibuk dengan proyek yang sedang kukerjakan yang sekarang justru kutinggalkan dan kuserahkan pada orang kepercayaan Daddy.

Itu semua demi Kei.

Kalian pasti ingin tahu, bagaimana ceritanya aku bisa sampai tahu orang yang selama ini mengurus rumahku adalah Kei.

Baiklah akan kuceritakan.

Semuanya berawal saat aku mendatangi Butin, awalnya aku berniat untuk membayar upah pada siapa -entahlah aku tak tahu namanya- yang pasti orang yang mengurus rumahku, yaitu tetangga Butin.

You're My PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang